TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penelitian Pokja Genetik UGM, Tak Ada Kasus Omicron di Yogyakarta  

Hasil penelitian UGM dilakukan di bulan November 2021

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sleman, IDN Times - Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengklaim Yogyakarta masih steril dari serbuan varian baru COVID-19, Omicron.

Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM dr Gunadi mengatakan hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan whole genom sequencing (WGS) terakhir yang dilakukan pada 17 November 2021 terhadap 48 sampel positif SARS-CoV-2 di DIY.

"'Whole genom sequencing' terakhir kami lakukan pada November 2021, dan (hasilnya) masih varian Delta semua," kata Gunadi.

1. Hasil penelitian UGM hingga November 2021, tidak ada kasus Omicron di Yogyakarta

Ketua Pokja Genetik FK-KMK UGM, Gunadi di Lab FK-KMK UGM, Rabu (2/9/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati

Selain belum terdeteksi melalui pemeriksaan WGS, Gunadi menilai situasi di DIY belum menunjukkan adanya kasus probable penularan Omicron. Alasannya, hingga saat ini belum ditemukan klaster baru penularan COVID-19 serta tidak ada aktivitas kedatangan maupun perjalanan ke luar negeri dari bandara di DIY.

"Ini kan rata-rata hasil pemeriksaannya bukan dari klaster tapi individual. Itu kan kemungkinan Omicronnya kecil ya kalau dari hitungan probabilitas, karena dia bukan dari luar negeri, juga bukan klaster," tutur Gunadi dikutip Antara, Senin (3/1/2022). 

 

Baca Juga: Mulai Hari Ini, RSA UGM Layani Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun 

2. Pemeriksaan WGS menunggu 48 sampel pasien positif COVID-19

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Pemeriksaan WGS selanjutnya, Pokja Genetik UGM masih dalam proses pengumpulan sampel yang dimulai awal Desember 2021 karena untuk sekali pengujian harus terkumpul 48 sampel positif COVID-19.

Rendahnya positivity rate atau persentase kasus positif corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menurut Gunadi, juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi lamanya proses pengumpulan sampel untuk WGS.

"Kami sudah ada beberapa sampel tapi itu kemungkinan besar juga bukan Omicron masih Delta, karena juga bukan kasus probable," paparnya.

Berita Terkini Lainnya