TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus COVID di Ponpes Sleman, Kemenag Minta Pengasuh Evaluasi Aturan 

48 orang di tiga ponpes Sleman positif COVID-19

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Kota Yogyakarta, IDN Times - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta seluruh pengasuh pondok pesantren lebih memperketat penerapan protokol kesehatan agar kasus penularan COVID-19 di lingkungan pondok pesantren tidak terulang.

Imbauan tersebut disampaikan Kanwil Kemenag setelah terjadinya penularan hingga mencapai 48 kasus di tiga ponpes di wilayah Sleman 

"Kami minta tolong semua pesantren betul-betul memenuhi protokol kesehatan dan lebih memperketat lagi," kata Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag DIY Bukhori Muslim seperti dilansir dari ANTARA, Kamis (1/10/2020). 

 

Baca Juga: Kronologi 48 Orang Terpapar COVID-19 di Tiga Ponpes Sleman

1. Pembukaan ponpes telah mendapatkan izin

Petugas Biddokkes Polda DIY mengambil sampel darah sejumlah santri saat tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 di Pondok Pesantren Ora Aji, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (4/7/2020). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp)

Bukhori mengakui kegiatan di pondok pesantren di DIY sudah diperbolehkan dengan catatan mampu menerapkan protokol kesehatan.

Menurut dia, kebijakan itu telah mendapatkan restu dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat para pengurus ponpes di DIY melakukan audiensi pada Juli 2020.

"Kami sudah audiensi dengan gubernur dan beliau mengizinkan selama menaati protokol kesehatan," kata Bukhori.

2. Pembatasan jumlah santri dalam satu kamar

Ilustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Santri diperkenankan kembali ke ponpes secara bertahap, mulai dari yang berdomisili di wilayah DIY. Sedangkan santri dari zona merah belum diizinkan kembali ke pesantren.

"Kamar yang biasanya diisi empat orang menjadi dibatasi dua orang. Sebelum kembali ke pesantren, santri juga diminta karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari," kata dia.

Dari 320 pesantren kecil maupun besar di DIY, 30 pesantren yang saat itu menyatakan siap menerima santrinya kembali.

"Saat itu kami langsung keliling untuk memastikan. Menurut hemat kami persiapan pesantren sudah sangat matang karena seperti tempat cuci tangan juga sudah banyak,"ucapnya.

Baca Juga: 48 Santri Positif, Gugas Sleman Tunda Terbitkan Rekomendasi Ponpes

Berita Terkini Lainnya