Kronologi 48 Orang Terpapar COVID-19 di Tiga Ponpes Sleman

Proses belajar di tiga ponpes dihentikan sementara 

Sleman, IDN Times - Penyebaran kasus COVID-19 di Kabupaten Sleman telah terjadi di pondok pesantren (ponpes). Dari data Dinas Kesehatan Sleman ditemukan sebanyak 48 kasus di tiga ponpes.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan tiga ponpes tersebut meliputi dua ponpes yang terletak di Kapanewon Ngaglik, serta satu ponpes di Kapanewon Prambanan.

1. Kronologi penyebaran kasus di Ponpes Ngaglik

Kronologi 48 Orang Terpapar COVID-19 di Tiga Ponpes SlemanPixabay/PIRO4D

Joko menjelaskan proses penyebaran kasus positif di salah satu Ponpes Ngaglik, berawal dari satu santri yang merasakan gejala anosmia pada tanggal 11 September 2020. Beberapa hari kemudian santri yang bersangkutan berobat dan membaik. Namun pada tanggal 22 September 2020, kembali merasakan sakit. Dokter yang memeriksa mencurigai santri terkena COVID-19. Kecurigaan menguat setelah beberapa santri merasakan hal yang sama.

Setelah dilakukan rapid test terhadap 122 santri, 45 di antaranya dinyatakan reaktif. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan pemeriksaan diswab diketahui 41 santri positif COVID-19 pada Senin (28/9/2020) malam.

"Pada Senin malam diinformasikan dari laboratorium dari 45 santri 41 di antaranya positif. Kami masih melakukan tracing. Sampai hari ini terus tracing dan belum bisa mengetahui hasilnya," ungkapnya pada Rabu (30/9/2020). Hingga hari ini tracing di ponpes dilakukan terhadap 222 orang. 

Tak hanya satu ponpes di Ngaglik yang diketahui penghuninya terkena COVID. Joko menjelaskan kasus positif COVID-19 di ponpes Ngaglik lainnya, berasal dari salah satu penghuni yang diketahui positif COVID-19 pada Senin (29/9/2020). Hingga saat ini belum diketahui hasil tracing.

Baca Juga: 41 Santri di Pondok Pesantren Sleman Positif Terpapar COVID-19

2. Kronologi kasus di Ponpes Prambanan

Kronologi 48 Orang Terpapar COVID-19 di Tiga Ponpes SlemanIlustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Untuk kasus Ponpes Prambanan, berawal dari satu santri yang baru datang dari luar daerah. Santri yang bersangkutan melakukan tes mandiri dan diketahui positif COVID-19.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman akhirnya melakukan tracing ke salah satu kamar yang dihuni delapan orang. Hasilnya ditemukan lima positif COVID-19.

" Tracing kemudian dikembangkan ke 50 orang lain dan untuk hasilnya belum diketahui," ujar Joko. 

3. Total 48 kasus positif ditemukan di ponpes wilayah Sleman

Kronologi 48 Orang Terpapar COVID-19 di Tiga Ponpes SlemanIlustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Joko menerangkan hingga saat ini jumlah kasus positif dari ponpes di wilayah Sleman sebanyak 48 kasus. Menurut Joko, untuk sementara kegiatan belajar mengajar di ponpes yang bersangkutan harus diliburkan terlebih dahulu untuk pembersihan.

"Kita tidak menutup tapi mereka sudah menutup sendiri kegiatan belajar mengajar. Yang tidak bergejala maupun negatif di karantina di lingkungan ponpes kemudian yang positif diisolasi. Kegiatan belajar selama 5 hari dihentikan untuk pembersihan dan penyemprotan disinfektan," paparnya.

Baca Juga: Kompetisi Liga 1 Resmi Ditunda, PSS Sleman Surati PSSI 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya