Warga Parangtritis Bantul Tolak Berdirinya Toko Berjejaring Nasional
Dikhawatirkan akan mematikan usaha kecil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Warga Dusun Mancingan Parangtritis, Bantul menolak berdirinya toko modern berjejaring nasional di wilayahnya. Warga berasalan adanya toko tersebut akan mematikan perekonomian masyarakat dan pedagang di kawasan wisata Pantai Parangtritis.
Salah satu warga pemilik toko kelontong yang tepat berada di depan toko modern berjejaring nasional, Wusono mengaku warga tak menyetujui berdirinya toko berjejaring nasional sehingga keberadaannya dinilai illegal karena tak mendapatkan persetujuan warga.
"Jelas sangat resah, kami sudah mengumpulkan tanda tangan penolakan berdirinya toko modern berjejaring nasional," katanya, Kamis (6/8/2020).
Baca Juga: 2 Wisatawan Tewas dan 5 Hilang Tergulung Ombak di Pantai Cemara
1. Akan mematikan usaha pedagang di Pantai Parangtritis
Menurutnya sebagian besar warga Dusun Mancingan yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima khawatir keberadaan toko akan mematikan usahanya. Apalagi toko modern tersebut buka selama 24 jam.
"Jelas ini akan mematikan usaha pedagang kaki lima dan toko kelontong lainnya di Pantai Parangtritis," ucapnya.
Menurutnya pada tahun 2017, warga juga menolak adanya pengajuan pendirian toko modern berjejaring nasional. Warga pun merasa kaget saat toko mulai beroperasi di awal bulan ini.
"Kok bisa dadakan toko modern berjejaring nasional tiba-tiba berdiri tanpa persetujuan warga. Saya pertanyaan bagaimana izinnya bisa keluar," terangnya.
Baca Juga: Selesai Isolasi di RS, Warga Sumbersari Ditolak Pulang ke Rumah