Videonya Viral, Dr Sagiran Prihatin Dua Pasien yang Dirujuk Meninggal
Ajak para dokter di Bantul tetap bekerja meski APD terbatas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Bantul, dr Sagiran memberikan klarifikasi terkait video viral pasien yang mendapatkan penolakan dari 23 rumah sakit di Yogyakarta. Ia mengaku prihatin karena 2 pasien yang akhirnya bisa dirujuk ke RSUP Dr Sardjito meninggal dunia.
"Ini perlu saya klarifikasi atas berita yang ada. Bahwa yang pertama kami tidak bermaksud membuat keresahan. Ibarat sistem kebencanaan maka early warning system sudah terjadi. Dan untuk mendapatkan rujukan itu pasien ketiga jam 20.00 WIB baru terkirim, jam 23.00 WIB mendapatkan kabar pasien pertama meninggal dan jam 07.00 WIB pagi tadi pasien kedua meninggal dunia. Ini harus menjadi keprihatinan kita semua," katanya, Selasa (31/3).
Baca Juga: Dua Pasien Sesak Napas yang dirujuk ke RSUP Sardjito Meninggal Dunia
1. Minta anggota IDI Bantul tetap memberikan pelayanan meski minim APD
Dr Sagiran mengatakan sudah mencoba mengontak ketua Satgas (Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Infeksi COVID-19, Kabupaten Bantul) untuk berkoordinasi, namun belum ada tanggapan.
"Jadi tolong kepada siapa saja yang melihat berita ini. Sekali lagi, ini bukan pers rilis karena saya bukan mewakili satgas, saya sebagai Ketua IDI Cabang Bantul dari semalaman hingga pagi tadi terus berkoordinasi dengan anggota saya yang ada 726 di Bantul untuk terus siap memberikan pelayanan," ujarnya.
"Bahkan saya sudah mendata siapa dan praktik di mana dan perlu APD berapa. Ini sudah dikomunikasikan kepada pihak berwenang. Jawabannya, 'kita juga kekurangan'. Saya jadi bertanya, terus ini tanggung jawab siapa?" ucapnya.
Baca Juga: Viral Video Pasien Terduga COVID-19 Ditolak 23 Rumah Sakit