TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terkendala Dana, BPBD Gunungkidul Belum Miliki Peta Sungai Bawah Tanah

Hingga 2020 di Gunungkidul terjadi 37 fenomena sinkhole 

Ilustrasi mata air yang berasal sungai bawah tanah. (IDN Times/Daruwaskita)

Gunungkidul, IDN Times - Fenomena terjadinya sinkhole di Gunungkidul diduga disebabkan adanya aliran sungai bawah tanah. Namun hingga saat ini BPBD belum dapat mendata dan memetakan sungai bawah tanah. 

Keterangan Kepala BPBD Gunungkidul, Edy Basuki membutuhkan biaya banyak untuk membuat peta sungai di bawah tanah.

"Sudah ada rencana (membikin peta, red), tapi kita belum memiliki peta sungai bawah tanah," ujar Edy Basuki, Jumat (24/1).

Baca Juga: 4 Fakta Sinkhole Menurut Ahli, Kerap Muncul di Musim Penghujan

1. Peta sungai bawah tanah sangat penting untuk antisipasi sinkhole dan kebutuhan air bersih

Air bersih yang muncul diduga dari sumber sungai bawah tanah. IDN Times/Daruwaskita

Menurutnya peta sungai bawah tanah sangat dibutuhkan untuk memetakan kawasan yang berpotensi terjadinya sinkhole (tanah ambles) dan juga untuk mencari sumber air bersih.

Menurutnya kawasan karst seperti di Gunungkidul mempunyai potensi air bersih yang melimpah, namun letaknya berada bawah tanah.

"Jadi peta sungai bawah tanah itu memang penting. Tak hanya mencari daerah yang berpotensi terjadinya sinkhole juga untuk mencari sumber air bersih," terangnya.

2. Sudah ada niatan untuk membuat peta sungai bawah tanah‎

pexels.com

Lebih jauh wacana untuk membuat peta sungai bawah air sudah digagas oleh Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) dengan Dandim 0730/Gunungkidul dan bersama  tim Geografi UGM.

"Kalau rencana untuk membuat peta sungai di bawah, tanah sudah ada rencana bersama BBWSO dan UGM," ujarnya.

Baca Juga: Pemandangannya Indah Banget, 5 Sinkhole Ini Justru Jadi Tempat Wisata

Berita Terkini Lainnya