Sekilas Perjalanan Hidup Romo Tomo, Pejuang Pertanian Lestari
Melakukan perlawanan revolusi hijau yang digagas Soeharto
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Umat Katolik di Keuskupan Agung Semarang khususnya jemaat Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, Bantul, berduka dengan berpulangnya Pastor Gregorius Utomo, Pr di RS Panti Rapih Yogyakarta pada Sabtu (15/2) pukul 04.50 WIB pagi tadi.
Romo Tomo, panggilan akrab mendiang Romo Gregorius Utomo, wafat menjelang ulang tahunnya yang ke-91 tahun. Semasa hidup, dia dikenal aktif mengkampanyekan pertanian lestari dan pedesaan lestari. Berikut kisah hidup singkat Romo Tomo yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: Pastor Penggerak Pertanian Lestari, Romo Tomo Meninggal Dunia
1. Lahir di Ganjuran 17 Februari 1929
Gregorius Utomo lahir pada tanggal 17 Februari 1929 oleh pasangan suami istri Agustinus Soetijadi dan Agustina Suparti Purwoatmojo yang berprofesi sebagai guru.
Sesaat sebelum Tomo kecil dilahirkan, kedua orangtuanya sempat pindah ke Ganjuran, Bantul, di kediaman saudaranya karena di Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah, belum ada fasilitas yang memadai untuk melahirkan. Sehari setelah dilahirkan, Tomo langsung dibaptis secara Katolik.
Sejak kecil Romo Tomo punya keinginan untuk menjadi misdinar atau anak-anak yang membantu imam saat melaksanakan misa ekaristi. Meski keinginan itu tak kesampaian, dia justru memilih menjadi pastor.
Ketika memasuki usia remaja, Romo Tomo bergabung Barisan Keamanan Rakyat (BKR) ikut berperang melucuti polisi Jepang ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada Agustus 1945. Saat itu dia masih berstatus pelajar.
Baca Juga: 5 Fakta Tentang Gus Sholah, Adik Gus Dur yang Lekat dengan Tebuireng