TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Klaster Jemaah Masjid di Bantul Bertambah Lagi Jadi 29 Kasus

Warga di 7 RT di Bantul dilarang gelar salat Idulfitri

Ilustrasi tarawih (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Bantul, IDN Times - ‎Jumlah kasus positif COVID-19 dalam klaster jemaah masjid di Padukuhan Candi, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, bertambah sembilan orang. Dengan demikian, total kasus mencapai 29 jemaah.

"Iya jumlah jemaah positif COVID-19 pada klaster jemaah masjid di Padukuhan Candi bertambah sembilan orang sehingga total menjadi 29 jemaah,"kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemkab Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santosa saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (9/5/2021).

Baca Juga: Klaster Jemaah Masjid di Bantul Kembali Muncul, 20 Orang Positif COVID

1. Perluas tracing, jumlah jemaah yang positif COVID-19 dimungkinkan bertambah‎

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul dr. Sri Wahyu Joko Santoso. iDN Times/Daruwaskita

Menurut pria yang akrab disapa Dokter Oki ini, dengan adanya tambahan jemaah yang positif COVID-19, pihaknya terus memperluas tracing kontak erat. Sangat dimungkinkan nantinya jumlah warga yang positif COVID-19 juga akan bertambah.

"Kami tracing kotak erat dari jemaah yang baru saja dinyatakan positif COVID-19, sehingga dimungkinkan akan bertambah," ungkapnya.

2. Jemaah tak melaksanakan prokes secara ketat‎

Ilustrasi salat Tarawih di bulan Ramadan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Oki mengatakan, adanya klaster jemaah masjid terjadi akibat pelaksanaan kegiatan jemaah di masjid tidak menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sehingga, satu jemaah yang terpapar COVID-19 menularkan virus kepada puluhan jemaah lainnya.

"Paling utama harus menerapkan prokes secara ketat, lena sedikit bisa menjadi klaster apalagi kegiatan dilakukan dalam ruangan yang tertutup," ujarnya.

Baca Juga: Klaster Tarawih di Bantul Bertambah, 26 Positif

Berita Terkini Lainnya