Klaster Jemaah Masjid di Bantul Kembali Muncul, 20 Orang Positif COVID

Tak jalankan prokes menjadi pemicunya  

Bantul, IDN Times - ‎Belum tuntas klaster tarawih yang terjadi di salah satu masjid di Padukuhan Sanggrahan, Kalurahan Murtigading, Sanden, kini muncul klaster COVID-19 baru jemaah masjid di Padukuhan Candi, Kalurahan Srihardono, Pundong. Sedikitnya 20 jemaah masjid positif COVID-19 dan 15 lainnya harus menjalani tes swab.

1. Klater jemaah masjid terungkap ketika salah satu jemaah positif COVID-19‎

Klaster Jemaah Masjid di Bantul Kembali Muncul, 20 Orang Positif COVIDJuru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santosa.IDN Times/Daruwaskita

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kabupaten Bantul dr. Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan klaster jemaah masjid terungkap ketika salah satu jemaah masjid yang bernama S mengalami gejala dan memeriksakan diri pada tanggal 21/4/2021 yang lalu.

"Hasil pemeriksaan S dinyatakan positif COVID-19 dan keluarga melakukan rapid tes antigen pada 22 April 2021," katanya, Kamis (7/5/2021).

Anggota keluarga S sebanyak lima orang di antaranya istri, ibu dan ketiga anaknya. Dari hasil rapid antigen dinyatakan reaktif kemudian dilanjutkan swab PCR dan hasilnya dua anaknya positif COVID-19.

Baca Juga: Klaster Tarawih di Bantul Bertambah, 26 Positif

2. Tracing kontak erat dilakukan Dinkes Bantul

Klaster Jemaah Masjid di Bantul Kembali Muncul, 20 Orang Positif COVIDIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Tak hanya dari keluarga S, kasus baru muncul yaitu terjadi pada salah satu jemaah masjid yang melakukan pemeriksaan dengan GeNose.

"Setelah pemeriksaan GeNose positif dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR dan hasilnya positif COVID-19," terangnya.

Petugas kemudian melakukan tracing kontak jemaah masjid sebanyak sembilan orang dan tracing terus dilakukan. Akhirnya ditemukan puluhan jemaah dinyatakan positif COVID-19.

"Jadi total yang positif ada 20 orang dan empat di antaranya bergejala. Dari jumlah tersebut ada yang diisolasi di selter dan yang bergejala di RLKC di Bambanglipuro," ungkapnya.

Okki sapaan akrab dr. Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan tidak menutup kemungkinan jemaah yang positif COVID-19 akan bertambah karena tracing masih terus dilakukan. 

"Ya sangat dimungkinkan bertambah dan kejadian klaster masjid ini karena tidak taat menjalankan prokes," ucap Oki. 

3. Masyarakat diminta untuk mematuhi aturan PPKM berbasis Mikro

Klaster Jemaah Masjid di Bantul Kembali Muncul, 20 Orang Positif COVIDBupati Bantul Abdul Halim Muslih. IDN Times/Daruwaskita

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan dengan bertambahnya klaster COVID-19, Pemkab Bantul akan memperketat pengawasan terhadap kegiatan kemasyarakatan yang berpotensi terjadinya penularan COVID-19 seperti tarawih dan pertemuan yang melibatkan banyak orang. 

"Aturan PTMK berbasis Mikro sudah jelas disebutkan jumlah orang jika akan melakukan pertemuan dan harus mengedapankan protokol kesehatan," ungkapnya.

Politisi PKB ini juga memastikan tidak akan ada buka bersama, halal bi halal dan takbir keliling. Bahkan RT yang masuk zona merah dan oranye dilarang menggelar tarawih berjemaah hingga Salat Idulfitri. 

"Aturan di PTKM berbasis Mikro sudah jelas dan tegas sehingga masyarakat harus menaatinya. Jika tidak maka potensi penambahan pasien COVID-19 akan terjadi," tuturnya.‎

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya