TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Datangi Ponpes Al Munawwir Krapyak, Ini Pesan Menag untuk Para Santri

Jadikan ponpes sebagai candradimuka untuk belajar ilmu

Menteri Agama, Fachrul Razi Batubara kunjungi ponpes Al Munawwir Krapyak, Kami (12/12). IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - Menteri Agama, Fachrul Razi Batubara menyempatkan bersilaturahmi dengan pengurus Pondok Pesantren Al Munawwir di Krapyak, Sewon, Kabupaten Bantul, Kamis (12/12). Tak hanya bersilaturahmi dengan pengasuh Ponpes Al Munawwir, Menag juga berdialog dengan ratusan santri dari Ponpes Almunawir.

Lalu pesan apa yang disampaikan oleh pria kelahiran Banda Aceh 26 Juli 1947 kepada para santri?

Baca Juga: 4 Program Pembelajaran Nasional Nadiem Makarim, Soroti UN dan Zonasi

1. Tanpa iman yang kuat, orang beragama tinggi akan korupsi‎

Menteri Agama, Fachrul Razi Batubara. IDN Times/Daruwaskita

Menag Fachrul Razi mengatakan, di dunia nyata nantinya santri akan bertemu dengan banyak orang baik, namun orang jahat yang mengajak mereka menjadi jahat dan menjahati juga tak kalah banyak.

"Kalau kita tidak dibentengi iman yang kuat maka tidak aneh banyak koruptor yang beragama tinggi pula," ujarnya, Kamis (12/12).

"Jadi di tempat pendidikan ini (ponpes) jadikanlah tempat untuk menggembleng iman kita. Sehingga ketika ada orang yang mengajak jahat akan teguh iman kita," ujarnya lagi.

2. Ponpes perlu dijadikan candradimuka belajar ilmu dan menerapkan ilmu‎

Ilustrasi santri belajar agama. IDN Times/Istimewa

Fachrul yang berlatar belakang militer ini mengatakan, saat di sekolah dan di latihan seseorang bisa menjadi nomor 1, namun ketika berhadapan dengan musuh di medan pertempuran baru akan ketahuan hatinya.

"Jadi kalau pandainya hanya menghafal dan tidak beneran (menerapkan), maka ketika menghadapi tekanan akan down. Salat hebat, latihan menonjol namun ketika di lapangan justru minta diselamatkan. Jadikanlah ponpes candradimuka, bukan hanya belajar ilmu tapi menerapkan ilmunya juga," ungkapnya.

Menag menyatakan sempat membuka pekan olahraga dan seni pesantren, dan para santri ini punya kelebihan dari sekolah lainnya, yaitu sehat karena terbiasa bangun subuh.

"Saya umur sudah 70 tahun, dan ditanya masih sehat maka saya jawab, saya bangun pagi dan bisa menghirup udara yang segar. Begitu pula adik-adik (santri) juga sehat karena bangun pagi menghirup udara segar sedang yang lainnya masih berselimut," ujarnya.

Baca Juga: Mendikbud Hapus UN, Komisi X Pertanyakan Kematangan Program Nadiem

Berita Terkini Lainnya