TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Darurat Kekeringan, Pemkab Gunungkidul Siapkan Anggaran Rp740 Juta

Pemdes diminta memetakan wilayah yang dilanda kekeringan

Ilustrasi warga mencari sumber air yang masih tersisa airnya. IDN Times/Daruwaskita

Gunungkidul, IDN Times - Pemerintah ‎Kabupaten Gunungkidul resmi menetapkan tanggap darurat kekeringan mulai bulan Juni. Dengan status tanggap darurat tersebut pemkab menganggarkan dana bantuan air sebesar Rp740 juta. Dana ini naik Rp240 juta naik dari anggaran tahun 2019.

Baca Juga: Polemik Rapid Test untuk Deteksi COVID-19, Mahal dan Tak Akurat

1. Sejumlah kecamatan memiliki anggaran untuk bantuan dropping air‎

Droping air bersih. IDN Times/Istimewa

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Edi Basuki mengatakan selain anggaran yang disiapkan pemkab, 10 kecamatan juga memiliki anggaran sendiri untuk dropping air air yaitu Kecamatan Girisubo, Rongkop, Tepus, Tanjungsari, Paliyan, Panggang, Purwosari, Patuk, Gedangsari dan Ponjong.

"Selain anggaran droping air yang dikelola oleh BPBD, sejumlah kecamatan lain yang merupakan daerah langganan bencana kekeringan memiliki anggaran sendiri untuk droping air," katanya, Rabu (1/7).

2. Pemerintah desa diminta melakukan pemetaan kekeringan di daerahnya‎

Lahan sawah mengalami kekeringan. ANTARA FOTO/Jojon

Edi meminta pemerintah desa melakukan pemetaan kawasan yang kekurangan air. Pemetaan wiaayah akan dijadikan data untuk penyaluran bantuan air.

"Ya ini pemetaan untuk mempermudah pelaksanaan dropping air kepada warga yang membutuhkan," ucapnya.

Menurutnya pemetaan yang dilakukan diharapkan disertai sarana bak penampungan air hujan (PAH). Selain itu pemerintah desa juga diminta menyiapkan akses jalan bagi truk tangki air karena masih banyak jalan yang diportal warga akibat pandemik COVID-19.

"Ketika banyak jalan yang portal kita tidak bisa masuk untuk menentukan wilayah yang dilanda kekeringan termasuk nantinya truk tanki yang membawa air. Makanya kita minta pemerintah desa melakukan pemetaan dari bawah," terangnya.

Baca Juga: Napak Tilas Petualangan Lee Seung‑gi dan Jasper Liu di Yogyakarta

Berita Terkini Lainnya