7 Kondisi Penyakit yang Bisa Diredakan dengan Minum Teh Hijau

- Teh hijau terbuat dari Camellia sinensis, diproses tanpa fermentasi, kaya polifenol, dan bermanfaat untuk melindungi dari penyakit neurodegeneratif.
- Rutin minum teh hijau dapat menurunkan risiko osteoporosis, membantu menurunkan kolesterol, mengelola diabetes tipe 2, dan melindungi kesehatan jantung dengan menurunkan tekanan darah.
- Teh hijau juga membantu menurunkan berat badan karena kandungan antioksidannya yang tinggi dan bisa membantu mencegah beberapa kondisi penyakit tertentu.
Teh hijau adalah salah satu teh herbal populer yang terbuat dari Camellia sinensis yang dikeringkan. Berbeda dengan teh hitam, teh hijau diproses tanpa melalui tahap fermentasi. Proses ini membuat teh hijau lebih kaya akan polifenol, yaitu molekul yang diyakini memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti dilansir WebMD.
Beberapa penelitian juga menunjukkan manfaat teh hijau untuk meredakan beberapa kondisi penyakit. Dalam artikel berikut akan dijelaskan mengenai manfaat teh hijau dalam meredakan beberapa kondisi penyakit tertentu. Yuk simak!
1. Penyakit neurodegeneratif

Beberapa bukti menunjukkan bahwa minum teh hijau membantu melindungi dari penyakit neurodegeneratif tertentu, seperti alzheimer dan parkinson. Alasannya karena teh hijau memiliki konsentrasi antioksidan tinggi yang dapat melindungi dari kerusakan sel.
Penurunan kognitif adalah salah satu gejala pertama yang terlihat dari penyakit alzheimer dan bentuk demensia yang terkait. Penurunan kognitif melibatkan kebingungan dan kehilangan memori yang sering dan memburuk, melansir Health.
2. Osteoporosis

Rutin minum teh hijau dapat membantu menurunkan risiko osteoporosis, penyakit tulang yang meningkatkan risiko terjadinya patah tulang pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Risiko ini paling tinggi dialami oleh orang yang sudah memasuki masa pascamenopause.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa konsentrasi antioksidan yang tinggi dalam teh hijau dapat meningkatkan pembentukan tulang dan perlindungan terhadap hilangnya massa tulang. Oleh karena itu, teh hijau baik untuk dikonsumsi oleh orang lanjut usia (lansia) untuk membantu mendukung kesehatan tulang.
3. Kolesterol

Manfaat lain dari rutin minum teh hijau yaitu menurunkan risiko kolesterol. Sebuah ulasan yang diterbitkan pada tahun 2020 menemukan bahwa mengonsumsi teh hijau membantu menurunkan low-density lipoprotein (kolesterol jahat) dan kolesterol total dalam darah.
Manfaat ini diperoleh dari kandungan antioksidan dalam teh hijau, seperti katekin dan epigallocatechin gallate (EGCG). Beberapa penelitian menemukan bahwa EGCG dapat menurunkan tingkat konsentrasi enzim tertentu dan menurunkan kadar kolesterol LDL.
4. Diabetes tipe 2

Rutin minum teh hijau setiap hari dapat bermanfaat untuk mengelola dan mencegah diabetes tipe 2, penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Bila tak dikelola dengan baik, diabetes bisa menyebabkan komplikasi dan mengancam jiwa.
Dalam sebuah studi kohort retrospektif yang dilakukan di Jepang menunjukkan, penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 33 persen ditemukan pada subjek yang mengonsumsi enam atau lebih cangkir teh hijau setiap hari dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari 1 cangkir per minggu.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa antioksidan dalam teh hijau dapat mengurangi resistensi insulin yang menyebabkan sel-sel tubuh kurang menerima insulin daripada biasanya. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh mengubah gula menjadi energi. Resistensi insulin adalah faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.
5. Stroke dan penyakit jantung

Beberapa penelitian menunjukkan, teh hijau dapat menurunkan kadar kolesterol, membantu mengurangi risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa mengonsumsi dua hingga empat cangkir teh hijau setiap hari dapat menurunkan risiko stroke hingga 24 persen.
Antioksidan dalam teh hijau, termasuk EGCG dan katekin mampu menurunkan kolesterol LDL dan kolesterol total, yang merupakan salah satu faktor penyebab stroke dan penyakit jantung. Teh hijau juga mengandung flavonoid pelindung jantung, seperti quercetin dan theaflavin, seperti dilansir Cleveland Clinic.
6. Obesitas

Beberapa bukti menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu menurunkan berat badan. Ini karena teh hijau kaya akan katekin, antioksidan yang membantu memecah lemak. Di mana, katekin dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh, yang membantu tubuh membakar lebih banyak kalori, seperti saat berolahraga.
Sebagian besar penelitian yang tersedia hanya melihat ekstrak teh hijau daripada teh yang direndam. Meski begitu, ekstrak teh hijau mungkin memiliki efek minimal pada penurunan berat badan. Para ahli menyarankan untuk makan makanan seimbang dan berolahraga secara teratur untuk membantu menurunkan berat badan. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
7. Menurunkan tekanan darah tinggi

Terakhir, teh hijau bermanfaat untuk melindungi kesehatan jantung dengan menurunkan tekanan darah. Penelitian menemukan, minum teh hijau menurunkan tekanan darah secara signifikan, terutama pada orang dengan risiko tinggi penyakit jantung.
Tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab utama penyakit jantung dan stroke karena merusak lapisan arteri, yang meningkatkan risiko penumpukan plak. Akibatnya, arteri menyempit, membatasi aliran darah ke jantung dan otak.
Penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu menurunkan tekanan darah berkat kandungan antioksidannya yang tinggi. Antioksidan ini bekerja dengan mengurangi peradangan dan melebarkan pembuluh darah, sehingga mendukung aliran darah yang lebih sehat.
Itulah beberapa kondisi penyakit yang bisa diredakan dengan rutin mengonsumsi teh hijau. Namun perlu diingat bahwa teh hijau tidak bisa dijadikan sebagai pengganti obat. Oleh karena itu, sebelum memutuskan mengonsumsi teh hijau, cobalah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya!