Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Jenis Diet untuk Penderita Alzheimer, Apa Manfaatnya?

ilustrasi penderita alzheimer (freepik.com/prostooleh)
Intinya sih...
  • Diet mediterania dapat menurunkan risiko penyakit kronis, termasuk alzheimer, dengan mengonsumsi makanan anti-inflamasi dan lemak sehat.
  • Diet MIND menggabungkan aspek dari diet mediterania dan DASH untuk meningkatkan fungsi otak dan mencegah demensia serta alzheimer.
  • Diet ketogenik bertujuan mengurangi ketergantungan pada glukosa sebagai bahan bakar otak dengan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak.

Diet makanan tidak hanya bermanfaat menurunkan potensi terkena alzheimer, tetapi juga sangat dianjurkan untuk orang yang sudah menderita penyakit ini. Pasalnya, penderita alzheimer memiliki potongan protein kecil yang disebut beta-amiloid di otak mereka. Saat menumpuk, potongan protein itu bisa membentuk gumpalan yang menghalangi komunikasi reguler di otak.

Para peneliti telah menemukan beberapa cara untuk menurunkan jumlah beta-amiloid di otak. Salah satunya dengan melakukan diet anti peradangan untuk mengurangi kadar beta-amiloid di otak. Diet anti peradangan juga bisa membantu mencegah penyakit lain yang berkaitan dengan Alzheimer, seperti penyakit jantung.

Dilansir Healthline, ada beberapa jenis diet terbaik yang bisa diterapkan oleh penderita alzheimer. Selain untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, diet-diet ini juga bisa memperlambat perkembangan penyakit alzheimer. Yuk, kenali jenis diet yang dianjurkan untuk pengidap alzheimer.

1. Diet mediterania

ilustrasi penderita alzheimer (freepik.com/freepik)

Jenis diet pertama yang bisa diterapkan terhadap penderita alzheimer adalah diet mediterania. Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara diet mediterania dan perlambatan perkembangan penyakit alzheimer. Diet mediterania adalah bentuk pola makan tradisional yang biasa dilakukan oleh penduduk di negara-negara Mediterania.

Penelitian menemukan bahwa diet mediterania bisa menurunkan banyak risiko penyakit kronis, seperti alzheimer. Pasalnya, penderita alzheimer akan banyak mengonsumsi makanan anti-inflamasi. Termasuk lemak sehat dan antioksidan melalui diet ini.

Dilansir National Institute on Aging, diet mediterania terdiri dari mengonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, polong-polongan, dan biji-bijian. Orang yang melakukan diet ini juga harus mengonsumsi sedikitnya tiga porsi ikan setiap minggu. Selain ikan, pelaku diet juga bisa mengonsumsi makanan dari unggas, seperti ayam.

Diet mediterania juga dilakukan dengan membatasi konsumsi daging merah. Apabila tetap ingin memakan daging merah, maka daging harus diolah menggunakan minyak zaitun sebagai sumber lemak utama. Konsumsi alkohol, terutama anggur merah, juga harus dikurangi.

Dilansir Healthline, berikut ini adalah contoh makanan yang boleh dikonsumsi untuk diet mediterania:

  • Sayuran: kembang kol, kubis, kubis brussel, kangkung, brokoli, bayam, wortel, mentimun, tomat, kentang, ubi jalar, bawang, dan lobak.
  • Buah: apel, pisang, jeruk, pir, stroberi, anggur, kurma, buah ara, melon, dan persik.
  • Kacang-kacangan, biji-bijian, dan selai kacang: almon, kenari, kacang macadamia, hazelnut, kacang mede, biji bunga matahari, biji labu, selai almon, dan selai kacang.
  • Polong-polongan: buncis, kacang polong, lentil, kacang-kacangan, kacang tanah, dan kacang arab.
  • Biji-bijian utuh: gandum, beras merah, gandum hitam, barley, jagung, buckwheat, roti gandum utuh, dan pasta.
  • Ikan dan makanan laut: udang, kerang, tiram, remis, kepiting, salmon, sarden, tuna, ikan trout, dan mackerel.
  • Unggas: ayam, bebek, dan kalkun.
  • Telur: telur ayam, burung puyuh, dan bebek.
  • Produk susu: keju, yogurt, dan susu.
  • Rempah-rempah dan bumbu: bawang putih, kemangi, daun mint, rosemary, sage, pala, kayu manis, dan merica.
  • Lemak sehat: minyak zaitun murni, buah zaitun, alpukat, dan minyak alpukat.

2. Diet MIND

ilustrasi penderita alzheimer (freepik.com/prostooleh)

Diet MIND sendiri adalah singkatan dari mediterranean-DASH intervention for neurodegenerative delay. Artinya, diet MIND memiliki tujuan untuk mengurangi risiko penurunan kesehatan otak yang sering terjadi seiring bertambahnya usia, termasuk demensia dan alzheimer. Mirip diet mediterania, diet MIND juga kaya akan makanan anti-inflamasi, seperti lemak sehat dan antioksidan.

Dilansir Healthline, diet MIND menggabungkan aspek dari dua diet yang sangat populer, diet mediterania dan diet DASH (dietary approaches to stop hypertension). Banyak ahli menganggap diet mediterania dan DASH sebagai dua diet paling sehat. Kedua jenis diet itu bisa mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa penyakit lainnya.

Namun para peneliti ingin membuat diet khusus untuk membantu meningkatkan fungsi otak, sekaligus mencegah demensia dan alzheimer. Cara ini dilakukan dengan menggabungkan makanan dari diet mediterania dan DASH menjadi MIND. Diet ini telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan otak.

Sebagai contoh, diet mediterania dan DASH sama-sama merekomendasikan makan banyak buah. Konsumsi buah telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi otak, khususnya buah beri. Dengan demikian, diet MIND lebih menganjurkan penderita alzheimer mengonsumsi buah beri, tetapi tidak menekankan konsumsi buah secara umum.

Berikut ini adalah contoh makanan yang boleh dikonsumsi untuk diet MIND:

  • Sayuran berdaun hijau: Usahakan mengonsumsi sayuran hijau enam porsi atau lebih per minggu. Ini termasuk kangkung, bayam, sayuran hijau yang dimasak, dan salad.
  • Semua sayuran lainnya: Cobalah mengonsumsi sayuran lain selain sayuran berdaun hijau setidaknya sekali sehari. Pilih sayuran yang tidak mengandung banyak pati. Pasalnya, sayuran jenis ini menyediakan banyak nutrisi dengan jumlah kalori yang rendah.
  • Buah beri: Makan buah beri setidaknya dua kali seminggu karena memiliki manfaat antioksidan. Buah beri ini seperti stroberi, blueberry, rasberi, dan blackberry.
  • Kacang-kacangan: Usahakan mengonsumsi lima porsi kacang-kacangan atau lebih setiap minggu. Penemu diet MIND tidak menentukan jenis kacang apa yang harus dikonsumsi, tetapi pelaku diet ini sebaiknya memvariasikan jenis kacang-kacangan untuk mendapatkan berbagai nutrisi.
  • Minyak zaitun: Pakai minyak zaitun sebagai minyak goreng utama.
  • Biji-bijian utuh: Usahakan mengonsumsi biji-bijian setidaknya tiga porsi setiap hari. Pilih biji-bijian utuh seperti oatmeal, quinoa, beras merah, pasta gandum utuh, dan roti gandum utuh 100%.
  • Ikan: Makan ikan setidaknya seminggu sekali. Sebaiknya pilih ikan berlemak seperti salmon, sarden, trout, tuna, dan mackerel karena mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi.
  • Kacang-kacangan: Sertakan kacang-kacangan dalam setidaknya empat kali makan seminggu. Kategori ini mencakup semua kacang-kacangan, lentil, dan kedelai.
  • Unggas: Cobalah makan ayam atau kalkun setidaknya dua kali seminggu. Meski begitu, ayam goreng tidak dianjurkan dalam diet MIND.
  • Anggur: Meski anggur bermanfaat terhadap otak, batasi konsumsi anggur merah maupun putih. Setidaknya jangan minum dari satu gelas setiap hari.

3. Diet ketogenik

ilustrasi makanan tinggi lemak (freepik.com/jcomp)

Diet ketogenik bertujuan untuk mengurangi ketergantungan seseorang pada penggunaan glukosa sebagai bahan bakar otak. Sebagai gantinya, pola makan ketegonik menggunakan keton sebagai pengganti glukosa. Para peneliti telah menemukan manfaat diet ketogenik bagi penderita alzheimer.

Diet ketogenik berpotensi meningkatkan fungsi kognitif pasien alzheimer. Apabila asupan ketosis tercapai, maka kualitas hidup penderita alzheimer juga akan meningkat. Termasuk memperlambat perkembangan penyakit.

Diet ketogenik adalah diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Artinya, diet ini dilakukan dengan mengurangi asupan karbohidrat secara signifikan, lalu menggantinya dengan lemak. Pengurangan karbohidrat ini akan menempatkan tubuh ke dalam kondisi metabolisme yang disebut ketosis.

Ketika ini terjadi, maka tubuh bisa menjadi sangat efisien dalam membakar lemak untuk energi. Diet ini juga mampu mengubah lemak menjadi keton di hati, yang dapat memasok energi untuk otak. Meski demikian, diet cukup berkebalikan dengan diet mediterania dan MIND karena boleh mengonsumsi daging merah.

Dilansir Healthline, berikut ini adalah contoh makanan yang baik dikonsumsi untuk diet ketogenik:

  • Daging: ayam, kalkun, daging merah, ham, steak, sosis, dan bacon.
  • Ikan berlemak: salmon, trout, tuna, dan mackerel.
  • Telur: telur utuh yang digembalakan atau mengandung omega-3.
  • Mentega dan krim: mentega dan krim kental dari sapi yang diberi makan rumput.
  • Keju: keju yang tidak diolah seperti cheddar, keju kambing, krim, keju biru, atau mozzarella.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian: almond, kenari, biji rami, biji labu, biji chia, dan lain-lain.
  • Minyak sehat: minyak zaitun murni, dan minyak alpukat.
  • Alpukat: buah alpukat utuh maupun guacamole yang baru dibuat.
  • Sayuran rendah karbohidrat: sayuran hijau, tomat, bawang, dan paprika.
  • Bumbu: garam, merica, rempah-rempah, dan cabai.

Yuk, rekomendasikan 3 jenis diet atau pola makan di atas untuk penderita alzheimer. Baik diet mediterania, MIND, atau ketogenik sama-sama memiliki manfaat untuk memperlambat penyakit alzheimer. Ketiga jenis diet tersebut juga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien alzheimer.

Referensi

Healthline. Diakses pada Oktober 2024. Diets to Slow or Prevent Alzheimer’s Disease.
Healthline. Diakses pada Oktober 2024. Mediterranean Diet 101: A Meal Plan and Beginner’s Guide.
Healthline. Diakses pada Oktober 2024. The MIND Diet: A Detailed Guide for Beginners.
Healthline. Diakses pada Oktober 2024. The Ketogenic Diet: A Detailed Beginner’s Guide to Keto.
National Institute on Aging. Diakses pada Oktober 2024. MIND and Mediterranean Diets Linked to Fewer Signs of Alzheimer’s Brain Pathology.
McGrattan Andrea M, Bernadette McGuinness, Michelle C. McKinley, Frank Kee, Peter Passmore, Jayne V. Woodside, and Claire T. "Diet and Inflammation in Cognitive Ageing and Alzheimer’s Disease." Current Nutrition Reports 8, no. 2 (April 4, 2019): 53–65.
Tabaie Ethan Ali, Akshay Jakkidi Reddy, and Hetal Brahmbhatt. "A Narrative Review on the Effects of a Ketogenic Diet on Patients with Alzheimer's Disease." AIMS Public Health 9, no. 1 (December 22, 2021): 185–193.
Saeed Anum, Oscar Lopez, Ann Cohen, and Steven E. Reis. "Cardiovascular Disease and Alzheimer's Disease: The Heart–Brain Axis." Journal of the American Heart Association 12, no. 21 (November 6, 2023).

Share
Topics
Editorial Team
Aryna Meliana
EditorAryna Meliana
Follow Us