Kemenpora RI Gelar Rakor Dorong Peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda
Intinya Sih...
- Rakor Pengembangan Pemuda 2024 di Kulon Progo untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) menuju Indonesia Emas 2045.
- Skor IPP tahun 2024 naik menjadi 56,33 poin dari sebelumnya 55,83 poin, dengan fokus pada lima domain utama.
- Kemenpora memiliki program seperti Wiramusa, Collabs Rangers, Kreativesia, Pesta Prestasi, Diskusi Klub Berkawan, dan pelatihan kepemimpinan pemuda nasional.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Pemuda di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang berlangsung dari Senin (5/8/2024) hingga Rabu (7/8/2024). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) agar pemuda Indonesia memiliki daya saing yang tinggi menuju Indonesia Emas 2045.
Kegiatan tersebut juga merupakan implementasi dari Perpres 43/2022 tentang Strategis Lintas Sektor Layanan Kepemudaan. Rakor ini melibatkan 28 Kementerian/Lembaga (K/L), 38 Dispora Provinsi, Organisasi Kepemudaan, serta sebagian Dispora Kabupaten/Kota. Pada Rakor Pengembangan Pemuda 2024, juga dilakukan peluncuran skor IPP terbaru yang menunjukkan kenaikan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, IPP mencapai skor 56,33, naik dari 55,83 poin pada tahun 2023.
"Rakor ini untuk menggerakkan semua komponen, terukur dan bareng-bareng menjalankan skenario program yang telah disepakati bersama bertujuan mewujudkan skor IPP tinggi," ungkap Deputi 2 Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Raden Isnanta.
1. Sinkronkan program dengan lima domain
Raden Isnanta menjelaskan bahwa rakor ini bertujuan untuk menyinkronkan program-program yang ada, karena IPP diukur berdasarkan lima domain utama: pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.
"Kelima domain tersebut yang akan kami koordinasikan dalam Rakor Pengembangan Pemuda kali ini, supaya skor IPP akan terus tinggi. Ini akan menguatkan serta menyamakan program-program apa saja kedepannya yang bisa menjadi daya ungkit terhadap lima domain tersebut yang memiliki efek meningkatnya skor IPP," ungkapnya.
2. Berbagai program dukung anak muda
Raden Isnanta menyebut bahwa Kemenpora memiliki sejumlah program untuk mendukung anak muda, khususnya dalam bidang wirausaha melalui program Wiramusa. Selain itu, ada program Collabs Rangers yang bertujuan untuk menyiapkan anak muda agar memiliki keterampilan dalam mitigasi dan rehabilitasi bencana.
Ia melanjutkan, ada juga program Kreativesia, yang merupakan ajang bagi komunitas-komunitas untuk berkolaborasi menghasilkan karya dan gagasan inovatif. Pesta Prestasi digelar untuk menghargai dan mengembangkan kreativitas serta prestasi anak muda Indonesia.
Diskusi Klub Berkawan adalah wadah bagi anak muda untuk belajar, mengembangkan diri, serta memperluas cakrawala pengetahuan dalam berbagai aspek kehidupan yang dapat membangun kepemimpinan. Selain itu, ada pelatihan kepemimpinan pemuda nasional, peningkatan wawasan, ketahanan bangsa, dan berbagai program lainnya yang mendukung pengembangan pemuda.
"Banyak program yang dihadirkan serta ditawarkan Kemenpora untuk mendongkrak lima domain, namun tidak menutup kemungkinan diadopsinya program unggulan dari Provinsi maupun Kab/Kota yang akhirnya bermuara pada pengembangan lima domain tersebut. Hal tersebut yang perlu disinkronkan pada rakor kali ini dengan sasaran yang masif. Pemuda kita (usia 16-30 tahun) jumlahnya 64 juta, jadi kalau kegiatannya kecil-kecil dan hanya menyentuh jumlah pemuda yang kecil maka tidak akan memiliki dampak apa-apa terhadap IPP," jelasnya.
Baca Juga: Anak Muda Digandeng Buat Perubahan di Dunia Pendidikan Indonesia
3. Perlu kenaikan IPP yang tajam
Raden Isnanta mengharapkan adanya kenaikan IPP yang tajam untuk menghasilkan pemuda yang memiliki daya saing tinggi, menuju Indonesia Emas 2045. Ia mengatakan bahwa skor IPP ini menjadi potret posisi pemuda Indonesia.
"Untuk meningkatkan skor IPP diperlukan kerja keras dan komitmen bersama dalam menyusun strategi kebijakan yang tepat untuk dapat mendorong capaian target. Sinergitas semua pemangku kepentingan seperti pemerintah, swasta, dunia pendidikan, media dan masyarakat, termasuk pemuda dan organisasi kepemudaan. Harus terus ditingkatkan pola koordinasi dan komunikasinya serta dimaksimalkan perannya sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing," ujar Raden Isnanta.
Baca Juga: Senator Jogja Sentil Logika Pemerintah soal Kontrasepsi Pelajar