Forum Cik Di Tiro Nilai Pemilu 2024 Peristiwa Politik Terburuk

Partai kalah diharapkan menjadi oposisi yang kuat

Yogyakarta, IDN Times - Forum Cik Di Tiro menilai demokrasi sebagai kesepakatan publik telah mati di tangan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo. Pemilu 2024 dinilai sebagai peristiwa politik terburuk sepanjang sejarah pasca reformasi 1998.

"Kami menilai demokrasi sebagai kesepakatan publik telah mati di tangan Presiden Jokowi. Ini fakta pahit setelah Indonesia melewati 26 tahun reformasi. Pemilu 2024 menjadi sekedar demokrasi prosedural dan cacat," ujar Inisiator Forum Cik Di Tiro, Prof. Masduki, di Kampus Universitas Islam Indonesia (UII) di Jalan Cik Di Tiro Nomor 1, Terban, Gondokusuman, Rabu (28/2/2024).

1. Indikasi buruknya pelaksanaan Pemilu 2024

Forum Cik Di Tiro Nilai Pemilu 2024 Peristiwa Politik Terburukilustrasi pemilu (IDN Times/Esti Suryani)

Prof. Masduki mengatakan indikasi buruknya pelaksanaan ritual lima tahunan ini sudah muncul sejak pencalonan anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wakil Presiden, yang didahului aksi intervensi politik terhadap Mahkamah Konstitusi. Disusul aksi mobilisasi aparat penegak hukum, aparat birokrasi dan penggelontoran bantuan sosial untuk kepentingan pemenangan salah satu paslon, sebagai puncak buruknya pelaksanaan Pemilu yang menimbulkan luka sangat mendalam.

"Pemilu hanya sebagai sarana legitimasi berlanjutnya kekuasaan otoriter, dinasti Jokowi. Sejak awal dirancang sedemikian rupa sebagai upaya untuk melanggengkan kepentingan elite oligarki," kata Prof. Masduki.

2. Pengangkatan AHY jadi sorotan

Forum Cik Di Tiro Nilai Pemilu 2024 Peristiwa Politik TerburukMenteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Pengangkatan sejumlah orang di pemerintahan Jokowi, termasuk Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga menjadi sorotan Forum Cik Di Tiro. 

"Politik dagang sapi diutamakan. Tidak ada harapan dalam suatu urusan yang diserahkan bukan pada ahlinya. Pemungutan suara sudah usai. Saat ini tinggal menunggu penetapan suara oleh KPU. Rakyat kembali sendiri, ditinggalkan," ujar Prof. Masduki.

Baca Juga: Rektor UII Berharap Praktik Kecurangan Pemilu 2024 Diproses

3. Partai yang kalah diharapkan menjadi oposisi yang kuat

Forum Cik Di Tiro Nilai Pemilu 2024 Peristiwa Politik TerburukAksi tabur bunga Forum Cik Di Tiro, Rabu (28/2/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Saat ini dibutuhkan oposisi di dalam dan di luar parlemen yang kuat dan konsisten. Peran oposisi seharusnya menjadi tugas bagi partai yang kalah dalam Pemilu, sebagai pengimbang kekuasaan.

"Namun, tidak ada partai politik yang bisa diharapkan menjadi oposisi bermutu. Sejarah mencatat, selama kurun sembilan tahun terakhir ada dua partai politik di parlemen yng beroposisi. Sayangnya mereka tidak menjalankan fungsi sebagai oposisi dengan baik. Pada berbagai kesempatan tidak berbeda dengan penguasa, seperti terlihat dalam revisi UU KPK, juga dalam pengesahan UU Cipta Kerja semua menyatakan setuju," kata Prof. Masduki.

Baca Juga: Survei: Kepuasan Publik Turun Terhadap Kinerja Jokowi

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya