TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sungai Tempat Orangutan dan Petugas Bertemu Tidak Dipenuhi Ular

Jika tangan orangutan dipegang dan ikut tercebur, bagaimana?

instagram.com/anil_t_prabhakar

Yogyakarta, IDN Times – Pemberitaan tentang adegan humanis yang dilakukan seekor orangutan bernama Anih yang seolah ingin menolong petugas Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) bernama Syahrul yang terjebak lumpur di sungai itu beredar luas di media sosial.

Namun menurut fotografer yang mengabadikan momen itu, Anil T Prabhakar, 38 tahun, ada beberapa poin informasi yang tak tepat dalam sejumlah pemberitaan yang beredar.

“Ada banyak artikel saya lihat banyak cerita yang tidak benar,” tulis Anil lewat pesan Whatsapp.

Kemudian lewat perbincangan melalui telepon seluler, 17 Februari 2020, Anil menjelaskannya kepada IDN Times.

Baca Juga: Detik-detik Fotografer Memotret Orangutan yang Mengulurkan Tangan

1. Bukan sungai yang dipenuhi ular

Foto itu menggambarkan seorang petugas tengah berada di dalam semacam kolam di tengah hutan. Kemudian seekor orangutan mengulurkan tangan seolah ingin menolongnya. Dalam sejumlah pemberitaan, kolam itu penuh dengan ular.

“Bukan. Sungai itu tidak penuh ular,” kata Anil.

Ia meluruskan, kolam itu adalah sebuah sungai kecil di sana. Lokasi tepatnya di Pusat Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari yang dikelola BOSF. Semuanya berawal dari sebuah informasi yang mengabarkan ada ular yang jatuh ke sungai. Petugas pun didatangkan untuk melakukan pengecekan dan membersihkan rerumputan yang berjatuhan di sana. Biasanya rerumputan yang hanyut menjadi tempat persembunyian ular.

“Kalau orangutan minum, terus ada ular di sungai, bagaimana? Ular adalah predator bagi orangutan. Jadi harus ditangkap,” papar Anil.

Kegiatan bersih-bersih sungai juga biasa dilakukan petugas secara rutin. Setidaknya dua pekan sekali.   

2. Ada aturan interaksi manusia dengan orangutan

Ilustrasi orangutan. Pixabay/e-smile

Dalam momen humanis itu, Syahrul yang masih berkubang di sungai menolak menyambut uluran tangan Anih. Keduanya pun memilih sama-sama pergi. Anil yang penasaran pun menanyakan alasan Syahrul.

“Bukankah orangutan itu mengulurkan tangan dengan penuh cinta? Mengapa tak dipegang?” tanya Anil kepada Syahrul.

Bukan karena takut. Melainkan ada aturan yang diterapkan berkaitan interaksi antara petugas dengan orangutan yang tengah menjalani rehabilitasi di sana. Salah satunya, petugas atau siapa pun manusia yang ada di sana tidak dipebolehkan menyentuhnya.

“Kalau saya pegang tangannya dan orangutan itu malah tercebur ke sungai bagaimana?” jawab Syahrul sebagaimana dikutip Anil.

Selain itu, tindakan Anih pun tidak bisa diketahui secara pasti, apakah memang bermaksud menolong Syahrul ataukah meminta makan.

“Tidak bisa diprediksi,” imbuh Anil yang pernah juga belajar tentang karakter orangutan.

Baca Juga: Anil: Saat Manusia Tak Saling Tolong, Orangutan Justru Membantu

Berita Terkini Lainnya