Detik-detik Fotografer Memotret Orangutan yang Mengulurkan Tangan

Momentum hanya 3-4 menit

Yogyakarta, IDN Times – Masih ingat foto ini? Momen ketika Syahrul, petugas Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) tengah berkubang di dalam sungai. Air sungai merendam hingga sebatas dada. Kakinya tersangkut endapan lumpur di dasar sungai. Syahrul tak bisa bergerak. Tiba-tiba Anih datang mendekat. Tangan kanan orangutan betina itu menjulur ke arah Syahrul. Gestur tubuh Anih menunjukkan kesan ingin menolongnya agar lekas keluar dari kubangan air sungai.

“Seolah orangutan itu bilang, ayo tangkap saya punya tangan,” kata Anil T. Prabhakar, 38 tahun, seorang geolog dari Universitas Pondichery, India, kepada IDN Times, Senin (17/2).

Foto yang dibidik pada September 2019 itu menjadi viral usai diunggah Anil di instagramnya, @anil_t_prabhakar pada 23 Januari 2020. Hingga kemarin, foto tersebut sudah disukai lebih dari 81 ribu orang.

“Let me help you?: One Humanity dying in Mankind, sometime animal are guiding us back to our basics,” demikian tulis Anil dalam status di bawah foto humanis itu.

Lewat sambungan telepon seluler dengan IDN Times, Anil mengisahkan pengalamannya memotret momen Anih dan Syahrul yang berlangsung di Pusat Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari yang dikelola BOS Foundation waktu itu.

Baca Juga: Sungai Tempat Orangutan dan Petugas Bertemu Tidak Dipenuhi Ular

1. Berawal dari membersihkan rerumputan di sungai

Anil dan teman-temannya tengah bersafari di sana pada September tahun lalu. Mereka sampai di hutan sekitar pukul 06.30 dan beraktivitas hingga pukul 16.00.

Pagi itu, mereka mendapat informasi ada ular masuk ke dalam sungai kecil yang mengalir di hutan itu. Petugas BOS tengah ditugaskan untuk menangkap dan membersihkan rerumputan yang juga berjatuhan ke sungai.   

“Karena ular adalah predator bagi orangutan,” kata Anil.

Syahrul pun turun ke dalam sungai melakukan pembersihan. Upaya itu untuk mencegah ular bersembunyi di bawah rerumputan yang hanyut. Keberadaan ular acap kali membahayakan orangutan-orangutan yang tengah direhabilitasi di sana.

2. Kaki Syahrul terjebak lumpur, tangan Anih terulur

Detik-detik Fotografer Memotret Orangutan yang Mengulurkan Tanganinstagram.com/anil_t_prabhakar

Di tengah tugas, kaki Syahrul terjebak dalam endapan lumpur di dasar sungai. Dia berusaha membebaskan diri dengan menggerak-gerakkan kakinya.

“Kakinya stuck. Susah moving,” kata Anil dengan bahasa Indonesia bercampur Inggris.

Dari kejauhan, Anih memperhatikan kegelisahan Syahrul. Orangutan betina itu perlahan bergerak mendatangi sungai. Tiba-tiba tangannya terulur seolah menawarkan pertolongan kepada Syahrul dari tepi sungai. Syahrul terdiam dan terpana.

Namun ketika kakinya sudah bisa bergerak, ia memilih mundur. Bukan menghampiri Anih dan menyambut tangannya. Syahrul meninggalkan Anih dan Anih pun perlahan berlalu kembali masuk ke hutan.

3. Ketegangan memotret momen dalam 3-4 menit

Detik-detik Fotografer Memotret Orangutan yang Mengulurkan TanganAnil T. Prabhakar, geolog dan fotografer asal India yang mengabadikan momen Anih mengulurkan tangan kepada Syahrul. (IDN Times/Istimewa)

Lantas, di manakah Anil? Geolog yang juga penghobi fotografi itu berdiri terpaku sekitar 7-8 meter dari seberang sungai. Dia sudah melihat 10 menit pertama ketika Anih memperhatikan Syahrul dari kejauhan. Anil sempat memperlihatkan beberapa foto ketika Anih datang mendekat.

Orangutan itu berjalan membungkuk mendekati bibir sungai. Kemudian Anih mengulurkan tangan kanannya. Tangan kirinya menumpu pada tepian sungai. Sementara Syahrul tengah berusaha membebaskan kakinya dari endapan lumpur di dasar sungai. Saat melihat tangan Anih menjulur ke arahnya, Syahrul terdiam. Tak terlihat jelas raut wajahnya karena posisinya membelakangi kamera. Tak ada tanda-tanda tangan Syahrul menyambut uluran tangan Anih.

“Momen (Anih mengulurkan tangan) itu sekitar 3-4 menit,” kata Anil.

Dan momen itu tak sekadar pemandangan yang menakjubkan sekaligus menggugah hati Anil.

“Saya shocked,” tukas Anil.

Saking kagetnya, Anil sempat kebingungan mengeluarkan kamera dari wadahnya. Kamera itu belum siap ditenteng. Akhirnya dalam waktu 3-4 menit itu, ia hanya berhasil membidik tiga foto. Selebihnya, ia mengambil beberapa foto ketika Anih mendekat dan berlalu.   

“Saya sangat tegang. (momen) Itu tidak diprediksi,” kenang Anil dengan nada suara yang masih terdengar takjub. Seolah peristiwa itu baru saja terjadi. Total sekitar 20 menit proses adegan per adegan itu berlangsung yang membuat Anil berdiri terpaku dengan kameranya.

Baca Juga: Anil: Saat Manusia Tak Saling Tolong, Orangutan Justru Membantu

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya