TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mendag Minta Bulog Perkuat Cadangan Pangan dari Beras hingga Kedelai 

Bulog diminta lanjutkan program bantuan kedelai  

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan saat Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah (Rakorda) Pemda DIY, Kamis (27/10/2022). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Yogyakarta, IDN Times – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menugaskan Bulog memperkuat cadangan beras hingga kedelai melalui Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).  “Saya menugaskan Bulog memperkuat cadangan beras pemerintah serta mengoptimalkan program KPSH beras medium untuk stabilisasi harga,” kata Zulkifli saat memberikan sambutan secara daring di acara Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah (Rakorda) Pemda DIY, Kamis (27/10/2022).

1. Kedelai juga menjadi perhatian

Penyaluran kedelai bersubsidi oleh Perum Bulog ke perajin tahu dan tempe. (dok. Bulog)

Tidak hanya ketersediaan beras yang menjadi perhatian. Mendag menugaskan Bulog untuk melanjutkan program bantuan kedelai hingga akhir tahun ini. Langkah ini diambil untuk meringankan beban perajin tahu dan tempe, yang menghadapi tantangan harga kedelai dunia yang tinggi.

“Kenaikan harga kedelai dunia lumayan tinggi saat ini. Menugaskan Bulog untuk meneruskan program pemberian bantuan kedelai hingga Desember 2022. Selain itu juga untuk jagung,” ujar Zulkifli.

Baca Juga: Penghitungan UMK Kota Yogyakarta 2023 Tak Gunakan Hasil Survei KHL   

2. Permintaan kebutuhan pokok meningkat

Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar beras yang diadakan Perum Bulog. (dok. Bulog)

Setelah Covid-19 melandai dibarengi aktivitas masyarakat mulai meningkat, termasuk ekonomi yang mulai tumbuh, menggerakkan harga komoditas di pasar. Tidak hanya di Indonesia namun juga terjadi secara global.

“Permintaan yang meningkat berdampak pada kenaikan harga komoditas dan skala global. Dibandingkan sebelum pandemik terjadi kebaikan signifikan pada harga dunia untuk gandum kedelai, sapi bakalan, gula. Untuk itu kita perlu menjaga kondisi domestik tanpa mengesampingkan kondisi pasar Internasional. Sejumlah kebutuhan pokok masih tergantung dari pasokan impor,” ujar Zulkifli.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jogja Tinggi Lagi, Jumlah Orang Meninggal Bertambah 

Berita Terkini Lainnya