Jadi Penentu Pemilu 2024, Anak Muda Perlu Memilih dengan Kesadaran
Anak muda jangan terlena dengan politik identitas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Al Makin, mengingatkan kepada pemilih di Pemilu 2024 mendatang, untuk memilih berdasar kesadaran, bukan karena iming-iming hadiah. Ia juga menekankan agar tidak ada politisasi identitas, dalam Pemilu.
Al Makin mengatakan bahwa dalam Pemilu yang berintegritas, penting bagi pemilih muda utamanya, untuk memilih dengan kesadaran dan bukan karena hadiah atau iming-iming lainnya. Rektor juga mengingatkan agar politik identitas tidak menjadi fokus dalam Pemilu. Menurutnya, agama dan politik tidak relevan, dan sentimen kelompok keagamaan dan politik justru bisa memunculkan perpecahan dan konflik.
1. Kampus turut mendukung suksesnya Pemilu
Rektor juga menekankan bahwa 'good man doesn't need law' dan bahwa orang buruklah yang menggunakan hukum untuk melegitimasi perbuatannya. "Oleh karena itu, persoalan ini tidak dapat diselesaikan secara hukum, tetapi secara moral," kata Al Makin, dalam Sosialisasi Pemilu 2024, Pemuda Sadar Pemilu, di Gedung R.H.A. Soenarjo, S.H. (Convention Hall) UIN Sunan Kalijaga, Jumat (5/5/2023).
Rektor menggarisbawahi bahwa kampus, seperti halnya pesantren dan institusi keagamaan lainnya, memiliki fungsi sebagai control group dan moral compass. Fungsi keagamaan harus dimainkan oleh kampus untuk mengontrol moral dan mengingatkan tentang etika dan integritas. Dalam hal ini, moral compass kampus dapat membantu menciptakan pemimpin yang jujur dan baik dalam Pemilu.
Baca Juga: Jelang Pemilu, Gen Z dan Milenial harus Belajar dari Tokoh Bangsa
Baca Juga: Medsos Berpengaruh Besar di Pemilu, Gen Z dan Milenial Sudah Siap?