Anggota TNI Todongkan Pistol di Tol, Ini Tanggapan Sosiolog
Aparat dinilai harus melayani bukan mereproduksi kekerasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sujito memberi tanggapan pada kasus anggota TNI yang menodongkan pistol di Tol Jagorawi, Minggu (18/9/2022). Ia menilai aparat seharusnya melayani bukan mereproduksi kekerasan.
Diketahui video penodongan senjata yang terjadi di Tol Jagorawi viral di media sosial. Belakangan anggota TNI tersebut berinisial RS dan berpangkat Kapten. RS bertugas di Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Baca Juga: Kemenhan Pastikan Kapten TNI Todong Pistol di Tol Bakal Dihukum
1. Kecenderungan masyarakat ‘Django’
Arie menyebut kejadian yang terjadi di Tol Jagorawi tersebut dilihatnya sebagai kecenderungan masyarakat Django (bergaya koboi).
“Masyarakat yang dengan reproduksi kekerasan, simbol-simbol kekerasan itu kita menghadapi satu kenyataan bahwa ada distrust satu sisi,” ucap Arie, saat ditemui dalam kegiatan UGM, di Sungai Code, Sinduadi, Mlati, Sleman.
Hal kedua, Arie menyebut kejadian tersebut membuat merosotnya legitimasi, bahwa institusi hukum mestinya bisa melindungi.
“Orang bisa bertindak seenaknya gitu. Bagaimanapun juga kalau hal kaya gini dibiarkan seperti hukum rimba, saya sebut sebagai teror mental,” kata dia.
Baca Juga: Viral Penumpang Jatuh saat Kejar Kereta di Stasiun Tugu