Pemkot Jogja Ajak Pengusaha Dorong Kali Code Jadi Titik Ekonomi Baru

- Kali Code di Yogyakarta akan dihidupkan sebagai sumber ekonomi baru dengan program penataan sungai dan potensi wisata.
- KEIND berkolaborasi dengan Pemkot Yogyakarta, perguruan tinggi, dan pemerintah daerah untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi lokal.
- Gubernur DIY mendukung pengembangan kewirausahaan berbasis budaya lokal dan inovasi digital untuk meningkatkan daya saing global.
Yogyakarta, IDN Times - Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, mendorong sejumlah titik di Kota Yogyakarta menjadi pusat ekonomi baru, salah satunya di kawasan Kali Code. Sinergi dengan berbagai pihak, termasuk asosiasi pengusaha menjadi bagian penting untuk menggerakkan perekonomian.
“Beberapa potensi yang dikembangkan di Yogyakarta bisa dikerjasamakan. Harus langsung PKS (Perjanjian Kerja Sama) tidak berhenti di MoU (Memorandum of Understanding),” ujar Wawan, saat membuka Rakernas Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND) IV di Hotel Tentrem Yogyakarta, Sabtu (25/10/2025).
1. Tumbuhkan sumber ekonomi baru

Dalam sambutannya, Wawan menginginkan kawasan Kali Code menjadi sumber ekonomi baru, yang mana selama ini masih terpinggirkan. Secara bertahap wajah kawasan Kali Code pun telah diubah. “Kali Code akan dihidupkan, sudah diubah. Tadinya (masyarakat) membuang sampah di sungai. Ada program 3M (Mundur Munggah Madhep Kali),” ungkap Wawan.
Dengan penataan tersebut, kawasan sungai yang sebelumnya belum diperhatikan, bisa menjadi potensi baru yang dapat dikembangkan. Wawan memiliki gambaran, potensi di kawasan Kali Code tersebut bisa dikembangkan seperti di Korea Selatan. “Seperti di Korea itu, sungai jadi destinasi wisata. Jadi ekonomi sirkular, ekonomi terbarukan. Bisa jadi pelopor gerakan ekonomi di Jogja,” ujar Wawan.
Wawan juga mengharapkan dengan hadirnya para pengusaha dari berbagai daerah diharapkan bisa membawa manfaat langsung bagi pengembangan ekonomi lokal. “Harapan kami ke depan KEIND DIY bisa sinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta,” harap Wawan.
2. Dorong kerja sama untuk menggerakkan ekonomi

Ketua Umum KEIND, Afda Rizal Armashita, mengungkapkan tema yang diangkat dalam Rakernas KEIND ke-IV ini yaitu Sinergitas, Kemitraan, dan Entrepreneurship yang bertujuan memperkuat kolaborasi lintas. Sejalan dengan tema tersebut, selain MoU dengan Pemkot Yogyakarta, KEIND juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi.
“Kami ingin mengangkat isu-isu tentang bagaimana bekerja sama dengan seluruh instansi yang ada, termasuk dengan lembaga lain dan kementerian. Kami berharap teman-teman dari daerah bisa membawa masukan terhadap bangsa ini, agar perkembangan ekonomi bisa menjadi lebih baik,” ungkap Afda.
Dirinya menyinggung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada angka 4 persen. Diharap dengan kehadiran para pengusaha dan pelaku UMKM di daerah bisa memberikan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi.
Pada kesempatan tersebut juga dilantik pengurus KEIND DIY. Hadirnya KEIND DIY diharapkan bisa meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah daerah, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengangkat UMKM agar naik kelas.
“Harapan kita bisa berdampak positif untuk DIY. Bisa mengembangkan lagi potensi-potensi SDMnya. Apalagi kita tahu di Jogja ini UMKMnya memang banyak, tapi masih stagnan di level tersebut. Jadi kita ingin lebih mengupgrade lagi, makannya kita juga berkolaborasi dengan para akademisi,” kata Ketua Umum KEIND DIY, Zainabun.
3. Angkat potensi Jogja

Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik, Sukamto, yang menyampaikan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut Jogja memiliki kekuatan tersendiri, kaya akan potensi budaya dan kearifan lokal. “Kami percaya Jogja punya potensi besar untuk mendukung transformasi ekonomi berbasis kewirausahaan dan budaya serta inovasi,” ungkap Sukamto.
Sukamto mengungkapkan beberapa tahun terakhir pihaknya terus berkomitmen untuk menjadikan DIY sebagai pusat kewirausahaan yang berbasis pada pengembangan budaya lokal yang kuat dan didorong teknologi digital. “Kami terus mendukung pengusaha, khususnya UMKM untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui berbagai program pemberdayaan dan digitalisasi untuk meningkatkan daya saing, tidak hanya di lokal tapi global,” ungkapnya.
Sukamto menyebut sinergi inovasi digitalisasi menjadi bagian yang tidak bisa dihindarkan untuk menghadapi tantangan yang ada. “Kewirausahaan berbasis inovasi dan digitalisasi adalah kunci meningkatkan daya saing kita di masa akan datang,” jelasnya.
















