Menggali Filosofi Jawa Memayu Hayuning Bawono, Selaras dengan Semuanya

- Filosofi Jawa, Memayu Hayuning Bawono, menjadi pedoman hidup warga Jogja untuk menjaga keharmonisan dunia.
- Falsafah ini mengajarkan pentingnya sikap baik kepada diri, orang lain, dan lingkungan sebagai bagian dari keseimbangan dan kebahagiaan.
- Memayu Hayuning Bawono memberikan arahan strategi untuk mewujudkan keseimbangan hidup melalui tindakan baik terhadap alam dan sesama.
Di dalam budaya Jawa, filosofi lebih dari sekadar ajaran tapi juga jadi pedoman berkehidupan. Salah satu konsep yang banyak dianut warga Jogja adalah Memayu Hayuning Bawono. Falsafah ini mengajarkan untuk saling berupaya menjaga keharmonisan dunia.
Manusia memiliki peran untuk menjaga keseimbangan antara diri sendiri, sesamanya, dan alam semesta demi tercapainya kesejahteraan. Bagi masyarakat Jawa, hidup ini singkat maka penting untuk bersikap baik kepada diri, orang lain, dan lingkungan. Sikap baik inilah yang menjadi bagian dari penerapan Memayu Hayuning Bawono.
Berikut akan digali tentang makna Memayu Hayuning Bawono dan bagaimana filosofi Jawa ini diterapkan dalam keseharian yang bisa membawa kebahagiaan untuk semuanya.
1.Filosofi yang masih relevan di tengah zaman modern

Meski zaman banyak mengalami perubahan, falsafah Jawa Memayu Hayuning Bawono masih dijunjung tinggi. Bukan sekadar pepatah biasa, tapi menjadi prinsip hidup juga dalam berperilaku karena ini mempengaruhi cara berpikir hingga mengambil keputusan.
Filosofi Jawa ini memiliki arti untuk menjaga dunia melalui tindakan baik, yang menuntun seseorang agar bertindak selaras dengan upaya menjaga alam dan kehidupan sosial.
Kehidupan modern juga membawa tantangan yang berbeda dari masa lalu, filosofi ini masih relevan untuk diterapkan demi tercipta keharmonisan. Di tengah kesibukan, menjaga keseimbangan menjadi prioritas agar manusia gak hanya fokus pada pengejaran materi semata, tapi juga memelihara relasi baik dengan sesama dan lingkungan sekitarnya.
Sebagai pedoman bertindak, Memayu Hayuning Bawono mengajarkan setiap individu mempunyai tanggung jawab berkontribusi agar dunia semakin baik untuk dihuni. Mulai dari tindakan sederhana seperti bersikap ramah dan peduli ke sesama hingga memelihara kelestarian alam. Ini adalah wujud nyata dari falsafah Jawa yang penuh makna tersebut.
2.Jalan menuju kedamaian

Dalam pandangan masyarakat Jawa, Memayu Hayuning Bawono mampu memberikan kedamaian hati, hidup jadi lebih tertata, konsisten berusaha hingga ketenangan dalam setiap suasana. Kedamaian ini terjadi karena adanya keselarasan antara diri, Tuhan, sesama hingga alam sekitarnya.
Ketika seseorang menjaga keteraturan hidup dan menganut nilai-nilai kebijaksanaan, maka kedamaian akan jadi bagian dari dirinya. Mari, hidup sewajarnya, menjaga kearifan lokal dan berbaik hati kepada diri serta sesama.
Seperti yang dijelaskan oleh Endraswara (2013), dalam bukunya yang berjudul Memayu Hayuning Bawana: Laku Menuju Keselamatan dan Kebahagiaan Orang Jawa, ketika seseorang memelihara alam semesta, maka mereka bisa merasakan ketenteraman dalam hidupnya. Oleh karena itu, menerapkan nilai baik dari falsafah ini bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga menjadi jalan menuju kehidupan bahagia.
3.Strategi mencapai Memayu Hayuning Bawono

Filosofi ini memberikan arahan bagaimana semestinya manusia bertindak agar mencapai keselarasan hidup. Untuk mewujudkannya diperlukan strategi agar nilai-nilai kebaikan dalam falsafah ini bisa diterapkan dalam keseharian.
Mengutip pendapat Koentjaraningrat (1984) dalam bukunya berjudul Kebudayaan Jawa, manusia punya kewajiban menjaga dunia agar semakin indah. Artinya, perlu ada tindakan bijaksana seperti tidak mencemari lingkungan, dan rutin merawat lingkungan sekitarnya.
Ketenteraman pun bisa dicapai jika ada tindakan selaras dengan semesta. Manusia bisa merasakan damai karena alam semesta mendukungnya. Agar itu terjadi jagalah sikap baik untuk tidak merusak lingkungan.
Endraswara menambahkan tentang strategi mencapai Memayu Hayuning Bawono dalam kehidupan sehari-hari. Strategi tersebut mencakup belajar mengelola diri, batin dan rasa. Manusia perlu rutin berintrospeksi dan mengembangkan diri agar menjadi pribadi bijaksana. Rutin melakukan meditasi untuk meningkatkan kesadarannya. Kemudian, lebih peka terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya sehingga mampu bersikap empati untuk menjaga situasi tetap terkondisi.
Memayu Hayuning Bawono menekankan keseimbangan antara manusia, alam, dan sesamanya. Ketika seseorang menerapkan konsep ini, maka ia semakin sadar akan dampak dari setiap tindakannya. Kesadaran ini memberikan kedamaian hati di kehidupan sehari-hari.
Pada akhirnya, filosofi ini bisa dijadikan pegangan hidup yang membantumu meraih keseimbangan secara menyeluruh. Penerapannya mendorong manusia berupaya menjaga dan memperindah kehidupan secara berkelanjutan.