Mahasiswa UGM Ciptakan Snack Bar AntiStunting dari Bahan Lokal  

Angka stunting di Indonesia di atas ketentuan WHO

Sleman, IDN Times - Sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menyoroti pemberian makanan tambahan (PMT) berupa biskuit dengan menggunakan fortifikasi untuk menambah zat gizi dengan bahan baku yang masih diimpor sehingga membutuhkan biaya yang tak sedikit.  

1. Anak-anak menyukai snack bar

Mahasiswa UGM Ciptakan Snack Bar AntiStunting dari Bahan Lokal  Ilustrasi beras merah (pixabay.com/aviavlad)

Melihat masalah ini, mahasiswa UGM membuat inovasi PMT dengan harga terjangkau dan bahan yang mudah ditemui berupa Sprouted Snack Bar (SSB). Cnack bar ini dapat memenuhi tiga zat gizi utama untuk mencegah stunting, yaitu mengandung protein, zat besi, dan seng.  SSB ini terbuat dari bahan utama kacang merah berkecambah, beras merah, kacang kedelai yang berkecambah dan pisang.  

“Alasan dipilihnya produk snack bar karena camilan ini disukai anak-anak dan memiliki masa simpan yang cukup lama,” terang Adiva Aphrodita, mahasiswa Fakultas Biologi, Selasa (20/9/2022).  

2. Angka stunting di Indonesia di atas ketentuan WHO

Mahasiswa UGM Ciptakan Snack Bar AntiStunting dari Bahan Lokal  Universitas Gadjah Mada (Dok. Humas UGM)

Mahasiswa angkatan 2020 ini mengembangkan produk bersama empat mahasiswa UGM lainnya, yaitu Matilda Jesseline Gabriela Giovanni dan A. Najib Dhiaurahman, mahasiswa Fakultas Biologi, Felisitas Mellania Ajeng Anggraeni, FK-KMK dan Nur Afni Oktri Fiana, mahasiswa FTP. 

Adiva menerangkan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4 persen. Angka ini menurun 6,4 persen dibanding 2018, namun masih tergolong tinggi dan berada di atas angka standar yang ditoleransi WHO, yaitu di bawah 20 persen.  

Baca Juga: UGM Luncurkan Komunitas Belajar dan Berdaya Warga Sekitar Kampus   

Baca Juga: 3 Film Karya BW Purba Negara, Sutradara Jogja Lulusan Filsafat UGM

3. Ini kandungan snack bar antistunting besutan mahasiswa UGM

Mahasiswa UGM Ciptakan Snack Bar AntiStunting dari Bahan Lokal  Snack bar cegah stunting besutan mahasiswa UGM/Humas UGM

Bijian berkecambah sendiri memiliki kandungan protein dan mikronutrien yang lebih tinggi dibanding biji utuh, lantaran proses perendaman dan perkecambahan dapat meningkatkan nutrien yang terkandung. Kedelai, beras merah, dan kacang merah yang telah berkecambah mengandung protein tinggi dan kadar fitat menurun yang mampu meningkatkan kadar zat besi dan seng.

“Konsumsi pangan tinggi protein dapat meningkatkan sintesis albumin serum darah sehingga memicu pembentukan sel saat pertumbuhan dan menjaga organ hati sehat. Selain itu, zat besi membantu sintesis kolagen jaringan tulang, sementara seng membantu peningkatan panjang dan berat tulang femur,” paparnya.

Selain membandingkan kandungan produk antara bijian berkecambah dengan biji dorman,  tim melakukan perbandingan dua metode pengolahan yaitu metode sangrai dan oven. Mereka  kemudian melakukan uji organoleptik produk pada anak SD, uji nutrition facts, dan uji in vivo. 

“Inovasi SSB ini mampu menjadi alternatif jajanan bergizi untuk anak sekolah. Dengan  adanya produk ini, diharapkan ada peningkatan kualitas makanan untuk anak-anak sehingga dapat menekan angka stunting di Indonesia,” pungkas Adiva.

Baca Juga: Menilik Karya Teddy Adhitya, Penyanyi Langit Favoritku Asal Jogja  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya