5 Alasan Rumah Lama Sering Dianggap Horor dan Berhantu

Rumah tua selalu punya daya tarik dari bentuk arsitekturnya yang kuno sampai suasana hening yang melingkupinya. Namun, beberapa orang tidak menyukainya lantaran merasa merinding saat masuk ke dalamnya. Tak heran rumah tua kerap dikaitkan cerita mistis atau keberadaan makhluk gaib.
Nah, mengapa orang berpikiran rumah tua identik dengan keberadaan makhluk gaib? Scroll di bawah ini untuk menemukan alasannya.
1. Suasanan fisik rumah yang kusam

Rumah tua biasanya memiliki warna cat memudar, hingga jendela kusam. Kondisi fisik seperti ini menciptakan kesan muram yang mudah memicu imajinasi orang. Penerangan yang redup atau tidak merata di dalam rumah juga menambah kesan seram, apalagi saat malam hari.
Selain itu, suara-suara kecil seperti kayu yang berderit, atap bocor, atau hewan kecil yang bersarang bisa terdengar seperti langkah kaki atau bisikan. Kombinasi antara kondisi fisik dan suara tak terduga inilah yang membuat rumah lama dianggap berhantu.
2. Kondisi alam dan lingkungannya

Rumah lama biasanya tidak dirawat dengan baik, sehingga lingkungannya menjadi lebih gelap dan lembap. Hal ini membuat rumah sering ditumbuhi jamur, menjadi sarang kelelawar, burung, atau tikus yang membuat suara aneh. Kelembapan juga memicu munculnya bau apek yang sering membuat orang tidak merasa nyaman.
Lingkungan sekitar seperti pepohonan rimbun yang menutupi cahaya matahari, membuat suasana semakin menyeramkan. Bayangan yang jatuh ke dinding rumah pun sering terlihat seperti sosok gaib, padahal hanya efek cahaya dan bentuk pohon di luar rumah.
3. Suasana rumah yang gelap dan minum cahaya

Rumah tua biasanya memiliki jendela kecil atau tirai yang sudah kusam sehingga cahaya matahari sulit masuk. Akibatnya, ruangan terasa lebih gelap bahkan di siang hari. Kondisi ini membuat bayangan mudah terbentuk yang sering ditafsirkan sebagai penampakan.
4. Pengaruh nonton film dan cerita horor

Tidak bisa dipungkiri bahwa film dan cerita horor sangat berpengaruh pada imajinasi orang. Banyak film menggambarkan rumah tua sebagai tempat berhantu, sehingga persepsi itu menempel di pikiran kita. Begitu melihat rumah dengan ciri-ciri mirip film, orang langsung menghubungkannya dengan hantu.
Ditambah, cerita horor dari teman atau tetangga memperkuat imajinasi tersebut. Padahal, sebagian besar cerita hanya bumbu agar terdengar seram. Akhirnya, rumah tua semakin sulit lepas dari stigma angker dan berhantu.
5. Faktor psikologis dan sugesti

Banyak orang masuk ke rumah tua dengan membawa perasaan takut. Pikiran yang sudah dipenuhi dengan rasa was-was membuat otak lebih mudah menafsirkan sesuatu. Misalnya, angin yang meniup tirai bisa terlihat seperti sosok bayangan.
Sugesti dari cerita orang lain juga sangat kuat. Kalau sebelumnya ada yang bilang rumah itu angker, kemungkinan besar pengunjung baru akan lebih mudah merasa diganggu meski sebenarnya tidak ada apa-apa. Inilah yang membuat rumah tua semakin lekat dengan cerita berhantu.
Nah, kira-kira dengan lima alasan di atas, apakah kamu masih berpikir bahwa rumah tua selalu berhantu?