Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kenapa Dapur Gak Boleh Sejajar dengan Kamar Mandi? Ini Jawabannya

ilustrasi dapur (pexels.com/Taryn Elliott)
ilustrasi dapur (pexels.com/Taryn Elliott)
Intinya sih...
  • Dapur dan kamar mandi sejajar dapat menyebabkan konflik energi yang memengaruhi keseimbangan rumah tangga.
  • Penempatan dapur terlalu dekat dengan kamar mandi meningkatkan risiko penyebaran bakteri dan virus, mengganggu higienitas makanan.
  • Penataan ruang yang tidak tepat dapat menurunkan nilai estetika, fungsionalitas rumah, serta berdampak pada kesehatan mental dan emosional penghuni.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam perencanaan tata ruang rumah, sering kali orang mengutamakan efisiensi lahan tanpa memperhatikan kaidah arsitektur yang berhubungan dengan kesehatan dan energi. Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah menempatkan dapur sejajar atau berhadapan langsung dengan kamar mandi. Sekilas terlihat sepele, namun ternyata hal ini bisa berdampak buruk, baik secara fungsional maupun secara simbolik menurut kepercayaan tradisional.

Dapur adalah pusat energi positif dalam rumah, tempat makanan dimasak dan kehidupan keluarga berakar. Sementara itu, kamar mandi dianggap sebagai ruang yang menyimpan energi negatif karena berkaitan dengan limbah dan kelembapan. Ketika keduanya diletakkan sejajar, terjadi benturan antara dua unsur yang seharusnya tidak berdampingan secara langsung. Berikut beberapa alasan penting kenapa hal ini sangat tidak disarankan.

1. Unsur api dan air yang bertabrakan

illustrasi kamar mandi (pexels.com/Max Vakhtbovycn)
illustrasi kamar mandi (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Dalam prinsip Feng Shui dan arsitektur tradisional Timur, dapur mewakili unsur api yang menyimbolkan semangat, kehangatan, dan kesejahteraan. Sebaliknya, kamar mandi mengandung unsur air yang erat dengan pembuangan, kelembapan, dan energi negatif. Ketika keduanya sejajar atau berhadapan, terjadi konflik energi yang bisa memengaruhi keseimbangan di dalam rumah.

Konflik ini secara simbolik dianggap menimbulkan ketidakstabilan dalam rumah tangga, seperti sering terjadi pertengkaran, gangguan kesehatan, atau rezeki yang seret. Meski ini terlihat seperti kepercayaan kuno, banyak arsitek modern yang tetap mempertimbangkan prinsip ini karena pengaruhnya terhadap kenyamanan psikologis penghuni. Menata ulang posisi dapur dan kamar mandi bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan harmoni dalam rumah.

2. Risiko penyebaran bakteri dan kontaminasi

illustrasi dapur dan kamar mandi (pexels.com/cottonbro studio)
illustrasi dapur dan kamar mandi (pexels.com/cottonbro studio)

Dapur merupakan tempat yang harus terjaga kebersihannya karena berkaitan langsung dengan makanan. Meletakkan dapur sejajar atau terlalu dekat dengan kamar mandi bisa meningkatkan risiko penyebaran bakteri dan virus melalui udara atau kelembapan. Apalagi jika ventilasi tidak memadai, bau dari kamar mandi bisa menyebar ke area dapur, merusak higienitas dan selera makan.

Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan, terutama gangguan pencernaan atau infeksi bakteri pada anggota keluarga. Uap dari kamar mandi yang membawa partikel kotor bisa menempel di peralatan dapur atau makanan yang terbuka. Itulah kenapa penting untuk menjaga jarak antar dua ruang ini, terutama dengan menambahkan sekat atau ventilasi silang yang memadai.

3. Menurunkan nilai estetika dan fungsionalitas rumah

illustrasi memasak (pexels.com/On Shot)
illustrasi memasak (pexels.com/On Shot)

Penempatan dapur yang sejajar dengan kamar mandi sering kali membuat rumah terasa sempit dan kurang tertata. Hal ini dapat mengganggu estetika interior secara keseluruhan. Bayangkan saat tamu berkunjung dan mereka bisa melihat kamar mandi dari area dapur atau ruang makan, kesan jorok dan tidak nyaman langsung terasa.

Selain itu, fungsionalitas ruang juga terganggu karena aroma dari kamar mandi bisa terbawa ke makanan atau peralatan masak. Aktivitas memasak yang harusnya menyenangkan justru terasa terganggu karena lingkungan sekitar tidak mendukung. Tata ruang yang buruk seperti ini juga bisa membuat rumah sulit dijual karena calon pembeli biasanya mempertimbangkan kenyamanan dan logika penataan ruang.

4. Mempengaruhi kesehatan mental dan emosional

illustrasi cemas (pexels.com/Alex Green)
illustrasi cemas (pexels.com/Alex Green)

Tak hanya berdampak pada fisik, penataan ruang yang tidak tepat juga bisa berpengaruh ke kondisi mental dan emosional penghuni. Kehadiran kamar mandi yang sejajar dengan dapur secara tidak langsung menciptakan perasaan tidak nyaman atau stres yang terus-menerus. Ini terjadi karena otak merespons aroma, kelembapan, dan tampilan visual sebagai ancaman terhadap zona aman.

Ketidaknyamanan ini bisa memicu gangguan psikologis seperti kecemasan ringan atau rasa terganggu saat melakukan aktivitas di dapur. Dalam jangka panjang, suasana rumah menjadi kurang mendukung untuk kegiatan produktif, seperti memasak, berkumpul, atau sekadar beristirahat. Oleh karena itu, sangat penting mempertimbangkan faktor emosional dalam menata rumah.

Menempatkan dapur sejajar dengan kamar mandi bukan cuma persoalan estetika, tapi juga menyangkut kesehatan, kenyamanan, dan keseimbangan energi dalam rumah. Tata ruang yang ideal seharusnya menghindari konflik antara unsur air dan api, serta menjaga kualitas udara dan kebersihan. Jika terlanjur memiliki desain seperti ini, pertimbangkan solusi alternatif seperti penambahan sekat atau renovasi kecil untuk memperbaikinya. Rumah yang nyaman berawal dari penataan ruang yang cermat dan bijak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us