Mau Bebas Waswas, Ahli Sarankan 5 Jenis Lantai yang Paling Awet

- Kayu solid merupakan pilihan utama dengan daya tahan paling lama, kuat, dan tidak mudah tergores.
- Engineered wood lebih hemat anggaran, stabil, dan cocok untuk daerah dingin.
- Ubin porselen kuat, tahan air, memiliki permukaan kaku, anti selip, dan mudah dirawat.
Sedang bangun atau renovasi rumah? Salah satu hal penting yang gak boleh kamu lewatkan adalah memilih material lantai. Selain harus menarik secara tampilan, lantai juga perlu kuat dan tahan lama karena digunakan setiap hari. Masalahnya, dari sekian banyak pilihan yang ada, gak semua jenis lantai punya daya tahan yang sama.
Biar gak salah pilih, para ahli menyarankan beberapa jenis material lantai yang dikenal awet, mudah dirawat, dan cocok untuk berbagai area rumah. Yuk, simak daftarnya berikut ini!
1. Kayu solid

Jika kamu sudah jatuh hati dengan ide rumah yang diliputi dengan lantai kayu yang indah dan kokoh, solid hardwood merupakan pilihan utama dengan daya tahan paling lama. Permukaan yang dimiliki dari kayu solid ini kuat, tidak mudah tergores maupun penyok. Kamu mungkin juga sering kali melihat properti seperti villa, resor, rumah tua, menggunakan kayu solid sebagai lantainya. Ini membuktikan, kokohnya material lantai kayu satu ini memang memiliki ketahanan yang bisa sampai bertahun-tahun lamanya.
Selain itu, tentu ada banyak kelebihan lainnya dari solid hardwood untuk lantai yang membuatnya layak untuk dipilih. Seperti jenis kayunya yang membuat kaki terasa hangat ketika berpijak di atasnya, hingga pesona klasiknya yang cocok dipadu-padankan dengan cukup banyak ide dekorasi rumah. Di sisi lain, tetap perlu ada perawatan yang harus dilakukan saat memilih jenis lantai ini. Kayu solid cenderung bisa mengalami pemuaian dan penyusutan akibat pengaruh cuaca. Selain itu, sebaiknya lakukan pembersihan secara berkala.
2. Engineered wood

Engineered wood atau kayu olahan merupakan pilihan lantai yang bisa lebih hemat anggaran dibandingkan dengan jenis lantai kayu alami lainnya. Terdiri dari lapisan inti komposit, lantai ini tidak sensitif terhadap perubahan suhu atau kelembaban sehingga tidak mudah melengkung, retak, atau pecah. Selain itu, lantai ini juga memiliki dimensi yang stabil serta menariknya pemasangannya dapat dilakukan dalam beberapa cara berbeda. Seperti dipaku, disekrup, direkatkan menggunakan perekat lantai fleksibel, atau diapungkan di atas lapisan bawah.
Di negara dengan empat musim, jenis lantai engineered wood ini juga biasanya jadi pilihan untuk memasang sistem pemanas di bawah lantai, karena dapat mengatasi perubahan suhu lantai dengan baik. Engineered wood bisa diberi lapisan atas menggunakan berbagai jenis material lantai kayu lainnya, termasuk solid hardwood. Cocok untuk di daerah dingin karena menahan kelembaban dengan baik, kamu hanya perlu melakukan pemolesan lantai untuk perawatannya seiring berjalannya waktu.
3. Ubin porselen

Pilihan material lantai awet lainnya, ada pada ubin porselen. Jenis ubin satu ini memiliki karakteristik material kuat, keras, murni, dan juga tahan air. Inilah mengapa ubin porselen juga sering kali ditemui penggunaannya di kamar mandi. Tergantung pada peringkat dan kualitasnya, ubin porselen kurang lebih bisa bertahan hingga 15-20 tahun lamanya. Bahkan, jika berasal dari kualitas lebih baik lagi, ahli menyebut bisa digunakan hingga selama 50 tahun. Ubin satu ini juga memiliki permukaan kaca yang kaku serta anti selip, sehingga menambah daya tarik ruangan.
Ubin porselen disebut biasanya lebih tahan pakai dan lebih mudah dirawat dibandingkan dengan material batu alam. Namun, tetap perlu diperhatikan juga garis nat yang dimilikinya yang disebut cenderung lemah karena dapat cepat kotor atau rusak. Kamu, masih bisa meminimalkan garis nat ini dengan menggunakan ubin berskala lebih besar. Kelebihannya yang menarik perhatian untuk dipilih adalah kehadirannya dalam beragam desain sehingga dengan mudah membuat sebuah ruangan terlihat lebih memesona. Dalam perawatan sehari-hari juga cenderung mudah.
4. SPC

SPC atau Stone Plastic Composite, merupakan material inovatif terkini. Material lantai satu ini 100 persen tahan air dan bahannya cenderung lebih stabil jika dibandingkan dengan ubin vinil tradisional, lantai batu, atau lantai beton yang dipoles. Jenis lantai ini juga kompatibel dengan pemanas, ramah lingkungan, tahan noda, tahan air, dan tahan pudar. SPC bisa jadi opsi terbaik untuk kamu yang ingin lantai rumahmu penggunaannya lebih tahan lama.
Lebih jelasnya, lantai SPC ini terbuat dari bahan PVC (Poly Vinyl Chloride) dan batu kapur, menjadikannya termasuk ke dalam jenis material rumah yang ramah lingkungan. SPC bisa dijadikan pilihan jenis material alternatif dari lantai vinil biasa. Jenis lantai satu ini terbilang jadi pilihan baik juga untuk lantai di ruang keluarga, di mana anak kecil biasanya bermain di sini. Dikarenakan, materialnya tidak mengandung zat berbahaya.
5. Laminasi

Lantai jenis ini merupakan penutup lantai berlapis-lapis dengan lapisan atau meniru tampilan kayu atau batu. Biasanya lantai laminasi diletakkan dipasang di lantai bawah, dengan lapisan bawah yang diterapkan secara terpisah atau dipasang ke bagian bawah papan lantai. Dalam perawatannya, lantai laminasi juga mudah dibersihkan dengan penyedot debu dan pel. Lantai tidak mudah terkena noda, karena terdiri dari berbagai lapisan yang juga menjadikannya lebih kuat dan tahan terhadap goresan maupun penyok.
Dengan semua kelebihan yang dimilikinya tersebut, lantai laminasi dianggap akan sangat tahan lama. Selain itu, cara pemasangannya juga cenderung mudah dengan harga yang biasanya bisa lebih murah dibandingkan jenis lantai lainnya. Lantai laminasi versi terbaru, semakin memiliki daya tarik visual dengan penampakan tekstur kayu keras di bagian permukaannya. Di sisi lain, lantai laminasi juga memiliki kekurangan yakni sama sekali tidak tahan terhadap kelembaban. Jadi tidak disarankan digunakan di kamar mandi atau ruangan lain yang lembap.
Memilih material lantai yang tepat bukan cuma soal estetika, tapi juga soal fungsional dan ketahanan jangka panjang. Pertimbangkan aktivitas harian di rumah, apakah banyak anak kecil, hewan peliharaan, atau area dengan lalu lintas tinggi. Dengan begitu, kamu bisa menentukan jenis lantai paling sesuai dengan kebutuhan. Apa pun pilihannya, pastikan perawatannya dilakukan rutin agar lantai tetap kuat dan tampil menawan selama bertahun-tahun.



















