10 Potret Indahnya Lava Pijar Merapi, Pesona di Tengah Potensi Bahaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Peningkatan aktivitas Gunung Merapi membuat Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menaikkan statusnya menjadi Siaga sejak 5 November 2020.
Selang dua bulan setelahnya, tepatnya pada 4 Januari 2021, Merapi mengeluarkan lava pijar pertamanya. "Video dari CCTV mode night view menampilkan pendaran sinar yang diduga adalah lava pijar. Hasil pengamatan ini didukung dengan foto DSLR (difoto oleh Pak Ranto) dan foto dari Pos Kaliurang yang menunjukkan rona merah di lokasi yang sama," ungkap Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulis, pada hari yang sama.
Sejak saat itu, Gunung Merapi rutin memuntahkan guguran lava pijar hingga puluhan kali setiap hari. Panorama pijaran merah dari puncak pun menjadi pemandangan sehari-hari.
Momen tersebut pun diabadikan dengan jelas, baik lewat pemantauan CCTV maupun hasil jepretan warga sekitar. Nah, berikut ini beberapa potret keindahan guguran lava pijar Merapi yang berhasil diabadikan dari berbagai sumber.
1. Guguran lava pijar terlihat dari Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (17/1/2021)
2. Guguran lava pijar Merapi tampak semakin magis ketika diselimuti kabut di puncaknya
5. Awan lentikularis atau awan berbentuk kubah juga sempat muncul bersamaan dengan keluarnya lava pijar di puncak Merapi
Baca Juga: Dini Hari, Merapi Keluarkan Awan Panas dan 6 Kali Guguran Lava Pijar
9. Tak hanya itu, Merapi juga sudah beberapa kali mengeluarkan awan panas
10. Namun, BPPTKG menyebutkan probablitas erupsi dominan ke arah erupsi efusif. Potensi erupsi eksplosif dan kubah-dalam menurun signifikan
Meski memesona, BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi bahaya yang bisa terjadi. Potensi tersebut berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliput Sungai Boyong, Bedog, Krasak Bebeng dan Putih dengan jarak maksimal 5 km.
Baca Juga: BPPTKG: Masyarakat di Luar Daerah Bahaya Merapi Boleh Kembali ke Rumah