5 Hal ini Proyeksikan Dunia Usaha di DIY Kian Cerah

Konstruksi masih dongkrak investasi berbagai sektor

Yogyakarta, IDNTimes-Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada triwulan II-2019 menunjukkan adanya prospek perkembangan dunia usaha di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Diproyeksikan pada triwulan III, dunia usaha di kota pelajar bakal meningkat.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY, Miyono mengatakan proyeksi peningkatan pertumbuhan kegiatan usaha tercermin dari meningkatnya perkiraan indeks Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 9,14 poin menjadi 30,53 persen.

"Membaiknya kondisi dunia usaha dimotori oleh pertumbuhan di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, sektor konstruksi, serta sektor industri pengolahan," ujar Miyono, Kamis (29/8).

Berikut faktor pendorong makin cerahnya dunia usaha di Yogyakarta.

1. Musim tanam bakal dongkrak usaha pertanian

5 Hal ini Proyeksikan Dunia Usaha di DIY Kian CerahIDN Times/Rangga Erfizal

Proyeksi keberhasilan panen menjadi kunci meningkatnya usaha di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Hal tersebut didukung oleh faktor musiman yang cukup kondusif selama periode musim tanam.

"Selain itu, meningkatnya produktivitas lahan, dan ketersediaan sarana produksi yang semakin baik. Investasi pada sektor-sektor tersebut juga diperkirakan akan mengalami pertumbuhan," ungkap Miyono.

Baca Juga: 3 Tips Bikin Bisnis Kamu Sukses Lewat Instagram

2. Ekspansi usaha dorong pertumbuhan sektor konstruksi

5 Hal ini Proyeksikan Dunia Usaha di DIY Kian CerahIDN Times/Holy Kartika

Miyono menambahkan di sektor konstruksi, ekspansi usaha diperkirakan masih terjadi. Hal itu seiring dengan berjalannya beberapa proyek infrastruktur di Yogyakarta. 

Kian masifnya pembangunan infrastruktur di DIY terus mendongkrak sektor usaha konstruksi. Bahkan, sektor konstruksi ditengarai menjadi faktor pendorong utama kenaikan investasi.

"Hal itu sejalan dengan pelaksanaan beberapa proyek infrastruktur yang berlangsung di DIY," papar Miyono.

3. Kebutuhan tenaga kerja bakal melonjak

5 Hal ini Proyeksikan Dunia Usaha di DIY Kian CerahIDN Times/Galih Persiana

Sejalan dengan tumbuhnya kegiatan usaha, kebutuhan tenaga kerja dunia usaha diperkirakan akan mengalami lonjakan di triwulan III–2019. Lonjakan tersebut khususnya akan terjadi pada sektor konstruksi serta sektor jasa keuangan, real estat, dan jasa perusahaan.

"Dengan kenaikan angka perkiraan SBT masing–masing sebesar 10,76 poin dan 4,31 poin. Tingginya kebutuhan tenaga kerja pada sektor konstruksi didorong oleh meningkatnya aktivitas proyek di triwulan III–2019," jelas Miyono.

Sementara pada subsektor jasa perusahaan dan jasa keuangan, kenaikan jumlah tenaga kerja dipengaruhi oleh penambahan investasi. Antara lain investasi pada mesin, peralatan, teknologi baru dan untuk mendukung operasional jumlah kantor cabang baru.

4. Industri pengolahan hadapi lonjakan permintaan

5 Hal ini Proyeksikan Dunia Usaha di DIY Kian Cerahunsplash.com/jezael

Sementara itu, pertumbuhan industri pengolahan dipengaruhi oleh faktor musiman yang mendukung untuk mengantisipasi lonjakan permintaan di akhir tahun. Miyono menambahkan peningkatan sebagian besar faktor produksi ditengarai akan menjadi pendorong kinerja industri pengolahan di triwulan mendatang.

Pertumbuhan sektor industri pengolahan yang cukup signifikan terindikasi seiring dengan menguatnya indeks perkiraan Prompt Manufacturing Index (PMI) menjadi 62,88 persen, naik 11,63 poin dibandingkan skor triwulan II–2019. 

"Kenaikan indeks perkiraan PMI tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya penggunaan tenaga kerja untuk aktivitas produksi, sehingga volume produksi dan volume persediaan barang jadi bertambah," jelas Miyono.

5. Realisasi investasi dunia usaha tetap tumbuh

5 Hal ini Proyeksikan Dunia Usaha di DIY Kian CerahANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Dengan kondisi demikian, kata Miyono, realisasi investasi dunia usaha pada triwulan III–2019 diperkirakan tetap tumbuh. Meski relatif terbatas sebagaimana tercermin dari naiknya SBT perkiraan kegiatan investasi pada triwulan tersebut sebesar 3,19 poin menjadi 15,35 persen.

Sejalan dengan realisasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang tumbuh 6,80 persen (yoy), hasil SKDU pada triwulan II–2019 juga mengonfirmasi adanya pelambatan pertumbuhan ekonomi di DIY yang tercermin dari terkoreksinya SBT kegiatan usaha dari 30,39 persen di triwulan I–2019 menjadi 21,40 persen. Namun pengusaha tetap optimis, karena dari sisi demand permintaan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan pelaku usaha masih kuat.

"Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di atas level optimis yaitu sebesar 149,10 poin, yang berarti menunjukkan bahwa daya beli di DIY masih relatif bagus," jelas Miyono.

Baca Juga: Yolanda Owner Salad Nyoo Jogja, dari Galau hingga Punya 90 karyawan 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya