Taman Nasional Gunung Merapi, Geopark Rumah Satwa Dilindungi

Intinya sih...
- Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) memiliki area seluas 6.607,52 ha dan terdiri dari ratusan flora, fauna, dan jamur makroskopis yang dilindungi.
- Pada tahun 1913, Pemerintah Kolonial Belanda mengukuhkan 6.472,1 ha area lereng Merapi sebagai kawasan hutan lindung untuk menekan angka bencana banjir.
- Gunung Merapi dan ekosistem hutannya menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna dengan 408 jenis fauna, 311 jenis flora, dan 23 jenis jamur makroskopis.
Taman Nasional adalah suatu bentuk kawasan konservasi yang berperan dalam melestarikan ekosistem alami beserta keanekaragaman hayati di dalamnya. Selain digunakan sebagai tempat melestarikan spesies langka, Taman Nasional juga digunakan sebagai pusat pendidikan dan rekreasi.
Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) memiliki area seluas 6.607,52 ha, yang masuk dalam 4 Kabupaten, yaitu Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten. Di dalamnya, terdapat ratusan flora, fauna, dan jamur makroskopis yang dilindungi.
Berikut adalah sejarah, fakta, dan kegunaan TNGM bagi masyarakat sekitarnya.
1.Sejarah TNGM
Lereng gunung merupakan kawasan yang perlu dilindungi karena fungsi pentingnya sebagai kawasan tangkapan air, habitat beragam flora dan fauna, dan juga sebagai sumber daya ekonomi yang penting bagi masyarakat di sekitar.
Pada tahun 1913, Pemerintah Kolonial Belanda mengukuhkan 6.472,1 ha area lereng Merapi sebagai kawasan hutan lindung. Hal ini bertujuan untuk menekan angka bencana banjir yang diakibatkan oleh praktik perladangan berpindah.
Area seluas 198,5 ha kawasan hutan lindung dikukuhkan sebagai Cagar Alam Plawangan Turgo, dan 30 ha dikukuhkan sebagai Taman Wisata Alam Plawangan Turgo pada tahun 1975. Keputusan ini didasarkan pada SK Menteri Pertanian No. 347/Kpts/Um/8/1975.
Pada 2001, Menteri Kehutanan mengusulkan perubahan status kawasan konservasi menjadi Taman Nasional. Melalui SK Menteri Kehutanan No. 134/Menhut-II/2004, 6.419 ha kawasan hutan lindung , cagar alam, dan taman wisata alam dialihfungsikan menjadi Taman Nasional Gunung Merapi.
Pada 2014, area seluas 6.607,52 ha ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional Gunung Merapi melalui SK Menteri Kehutanan No. 3627/Menhut-VII/2014. Terbaru, melalui SK Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 171.K/GL.01/MEM.G/2025, TNGM ditetapkan sebagai salah satu Geopark Nasional Jogja.
2.Menjadi rumah bagi ratusan spesies yang dilindungi
Gunung Merapi dan ekosistem hutannya menjadi rumah atau habitat berbagai flora dan fauna. Di kawasan ini, terdapat 408 jenis fauna, 311 jenis flora dan 23 jenis jamur makroskopis. Fauna yang dimaksud terdiri dari 15 jenis mamalia, 25 jenis reptil, 199 jenis burung, 29 jenis amfibi, 13 jenis gastropoda, 126 jenis artropoda, dan satu spesies cacing tanah.
Sementara itu, flora yang tercatat di TNGM terdiri dari 79 jenis pohon, 13 jenis bambu, 33 jenis perdu, 5 jenis palem, 32 jenis paku-pakuan, 61 jenis anggrek, 28 jenis lumut dan 59 jenis tumbuhan lainnya.
Tercatat 29% dari total mamalia dan 12% total burung yang hidup di Merapi merupakan spesies yang dilindungi. TNGM menjadi habitat alami bagi kelangsungan hidup fauna yang masuk dalam daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) dengan status terancam punah.
Tidak hanya menyediakan kehidupan bagi satwa liar, TNGM juga memberikan kehidupan bagi warga sekitar. Setidaknya, terdapat 34 sumber air yang dialirkan ke Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, dan Yogyakarta.
3.Jadi sarana rekreasi alam yang menarik minat wisatawan
Karena tempatnya yang sejuk dengan pemandangan Gunung Merapi yang indah, kawasan TNGM menjadi sarana rekreasi alami yang memberikan peluang ekonomi bagi warga sekitar. Keindahan alamnya juga mampu menarik wisatawan yang melancong ke Jogja.
Kawasan ini memiliki area parkir yang cukup luas untuk puluhan mobil dan motor. Jika kamu berkunjung ke TNGM, kamu bisa menjumpai monyet-monyet liar yang berkeliaran di sekitar lokasi.
TNGM menawarkan panorama Gunung Marapi, air terjun, area outbound, dan trekking. Jika status gunung tidak dalam keadaan siaga, di sini disediakan jalur untuk summit ke puncak Merapi.
Di kawasan wisata alam ini, terdapat banyak warung yang menjajakan berbagai macam kuliner hangat dengan menu sate kelinci yang menjadi kuliner khasnya.
Lokasi
Jl. Kaliurang KM 22,6, Hargobinangun, Pakem, Area Hutan, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Jam buka
Buka setiap Senin – Jumat pada pukul 07.30 – 16.00 WIB.
Taman Nasional Gunung Merapi yang saat ini resmi ditetapkan sebagai Geopark Nasional Jogja memberikan kehidupan bagi makhluk hidup di sekitarnya. Mulai dari tumbuhan, hewan langka, jamur, hingga warga sekitar yang mendapatkan manfaat air bersih dan sumber daya ekonomi. Jangan hanya berlibur ke kawasan kota, kamu juga harus mampir ke wisata TNGM untuk menyaksikan alam yang masih asri!