Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Perbukitan Widosari, Jejak Struktur Geologi Gunung Api Purba di Jogja

Perbukitan Widosari (geoparkjogja.jogjaprov.go.id)
Intinya sih...
  • Gunung Api Menoreh berdiri 33 juta tahun silam, membentuk Perbukitan Widosari dengan aktivitas vulkanisme dan endapan piroklastik.
  • Perbukitan Widosari terdiri dari tiga formasi batuan tua, dengan struktur patahan dan rekahan serta visual alam yang memukau.
  • Bukit Widosari menawarkan pemandangan tropis, kebun teh, dan panorama gunung yang menawan dengan biaya tiket masuk hanya 6 ribu rupiah.

Tak hanya dikenal sebagai kota pelajar dan budaya, Yogyakarta juga menyimpan kekayaan alam dengan biodiversity tinggi. Namun, kekayaan itu tak berhenti di sana—wilayah ini juga memiliki geodiversity yang luar biasa.

Salah satu contohnya dapat ditemui di Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari, sebuah lanskap memukau yang terbentuk dari aktivitas vulkanisme jutaan tahun lalu. Bentang alam yang tercipta dari peristiwa geologi purba ini meninggalkan relief yang tak hanya unik secara ilmiah, tetapi juga indah untuk dinikmati saat kini.

Cari tahu tentang sejarah, daya tarik, dan fakta-fakta lainnya di bawah ini, yuk!

1. Sejarah Terbentuknya Perbukitan Widosari

ilustrasi letusan Gunung Berapi (pixabay.com/JuliusH)

Jauh sebelum manusia menjejakkan kaki di bumi Yogyakarta, terdapat sebuah gunung api yang berdiri megah di barat Jogja, bernama Gunung Api Menoreh. Gunung ini ada sekitar 33 juta tahun silam, pada masa yang disebut Zaman Oligosen.

Aktivitas vulkanisme pun sering terjadi pada gunung ini, mengeluarkan isi perut bumi berupa abu panas, batu apung, dan lahar hingga menyelimuti lembah di sekitarnya dan membentuk endapan piroklastik. Letusan demi letusan terus terjadi hingga membentuk tumpukan bebatuan dan abu membentuk lapisan demi lapisan tanah yang kini menjadi Kabupaten Kulon Progo.

Setelah aktivitas vulkanisme berhenti, alam mulai bekerja. Waktu yang terus berjalan bersama dengan turunnya hujan, angin, membuat gunung yang tidak lagi aktif tersebut. Sang gunung membentuk rekahan, tebing curam, dan bukit-bukit yang runcing. Ini terjadi karena lapisan batuan yang berbeda. Lapisan yang lunak terkikis cepat, sedangkan yang keras tetap bertahan.

Salah satu bagian tubuh gunung yang tersisa adalah Bukit Widosari. Widosari bukan hanya batu tua. Ia adalah buku terbuka tentang sejarah bumi, sebuah warisan geologi sisa dari kehidupan sebuah gunung purba yang pernah berjaya.

2. Daya Tarik Geologi Perbukitan Widosari

puncak widosari kulon progo (instagram.com/dinparkulonprogo)
puncak widosari kulon progo (instagram.com/dinparkulonprogo)

Secara geologi, salah satu daya tarik perbukitan widosari adalah adanya endapan piroklastik, terbentuk dari material hasil letusan seperti breksi vulkanik (pecahan batu), batu apung, dan kristal. Perbukitan ini juga terdiri dari 3 formasi yang dibagi berdasarkan zaman pembentukannya.

Ketiga formasi yang dimaksud adalah Formasi Gajah (dari zaman Oligosen), Formasi Ijo (dari zaman Miosen tengah), dan Formasi Kebobutak (Oligosen akhir-Miosen awal). Formasi yang dimaksud merupakan lapisan batuan tua yang menmbentuk Perbukitan Widosari.

Pada perbukitan ini, terdapat struktur patahan dan rekahan yang membuat lerengnya curam dengan bentuk bukitnya menjulang runcing. Dan, yang paling ikonik adalah adanya batu besar di puncak yang menyerupai wajah manusia. Batu ini terbentuk karena strukturnya yang keras sehingga tahan erosi.

3. Visual Bentang Alam Perbukitan Widosari

kebun teh di kaki Bukit Widosari (google.com/Prihatindha andha)

Jika dilihat dari sisi visual dan alam, bukit yang terletak di Kelurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY ini menawarkan pemandangan dan vegetasi khas perbukitan tropis. Ada kebun teh yang berlokasi tepat di kaki bukit. Dari puncak, kita bisa melihat Bukit Menoreh, Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, bahkan Samudera Hindia jika cuaca sedang cerah.

Sama dengan Situs Warisan Geologi Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo, Bukit Widosari juga masuk dalam Satuan Ruang Strategis Kasultanan Perbukitan Menoreh. Meski  harus menempuh waktu 1,5 jam dari pusat kota, pergi ke kawasan ini tidak akan rugi karena kamu bisa sekaligus menikmati semua wisata alam di kawasan Perbukitan Menoreh.

Kamu cukup mengeluarkan biaya tiket masuk sebesar 6 ribu rupiah untuk masuk bisa ke puncak, dan biaya parkir sebesar Rp2 ribu untuk kendaraan roda dua dan Rp5 ribu untuk kendaraan roda empat. Wisata dibuka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 17.00 WIB.

Keindahan alam dan fakta unik geologi tentang Perbukitan Widosari membuatnya menjadi salah satu situs geosite di Jogja dan ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Jadi, kapan nih kamu ke sini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us