Masjid Quwwatul Islam, Perlambang Persaudaraan Warga Jogja dan Banjar

- Masjid Quwwatul Islam, masjid megah hasil renovasi dengan sejarah panjang
- Awalnya adalah langgar atau musala bernama Kalimantani, masjid ini berdiri di tanah Keraton Jogja seluas 958 meter persegi yang diberikan izin pemakaiannya oleh Sri Sultan HB IX.
- Desain unik memadukan unsur budaya Jogja dan Banjar, fasilitas mumpuni, dan lokasi dekat Malioboro
Ketika menyusuri Jalan Mataram, kamu pasti akan melewati sebuah masjid megah yang berdiri di salah satu sudutnya. Sudah tahu belum apa nama masjid tersebut? Namanya adalah Masjid Quwwatul Islam, rumah ibadah yang baru-baru ini selesai direnovasi.
Ada sejarah Masjid Quwwatul Islam yang menarik dan panjang buat diulik. Termasuk asal tanah yang dijadikan masjid adalah pemberian Sultan Hamengku Buwono IX, lho. Yuk, simak informasi lainnya berikut ini supaya makin tahu!
1. Sudah ada sejak tahun 1940

Dilansir laman resmi Masjid Quwwatul Islam, awalnya masjid ini adalah sebuah langgar atau musala bernama Kalimantani yang berdiri di kisaran tahun 1940. Pada masa itu, banyak masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan di Jogja yang turut melawan kolonial. Mereka dikenal dengan Laskar Kalimantan yang yang memiliki semangat juang mengusir penjajah di bawah kepemimpinan Ngarso Dalem Hamengku Buwono IX.
Dua puluh tiga tahun berselang, musala itu berubah menjadi masjid yang bernama Quwwatul Islam. Masjid ini kemudian berdiri di atas tanah Keraton Jogja seluas 958 meter persegi yang diberikan izin pemakaiannya oleh Sri Sultan HB IX.
Saat ini telah berdiri juga Yayasan Quwwatul Islam Yogyakarta. Hal ini seiring dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pengembangan Masjid Quwwatul Islam yang telah dimulai sejak 2015 sampai 2020. Tak main-main, revitalisasi ini menghabiskan dana lebih dari Rp15 miliar!
2. Punya fasilitas lift sampai parkiran basement

Tak cuma luarnya saja yang indah, kamu harus buktikan sendiri kecantikan Masjid Quwwatul Islam dengan masuk ke dalamnya. Desain masjidnya unik, memadukan unsur budaya Jogja dengan Banjar. Misalnya di bagian atapnya, sekilas tampak mirip Masjid Sultan Suriansyah yang berada di Banjarmasin dengan dipadukan gaya menara golong gilig sebagai ciri khas Jogja.
Tak sampai di situ, masjid dengan lima lantai ini memiliki fasilitas pendukung yang mumpuni. Mulai dari lift, eskalator, dan parkiran bawah tanah sehingga lebih aman buat tamu. Gak sampai di situ, Masjid Quwwatul Islam juga memiliki program khusus untuk anak-anak PAUD belajar agama, lho.
3. Lokasinya strategis dekat Malioboro

Meski terdapat parkiran di basement, tapi bisa dibilang cukup terbatas, terutama saat dalam keadaan ramai. Namun kamu gak perlu khawatir jika ingin mampir ke Masjid Quwwatul Islam karena lokasinya sendiri cukup dekat dengan Malioboro. Dari Jalan Malioboro menuju masjid, hanya berjarak 600 meter atau 8 menit perjalanan.
Kalau gak mau capek, bisa banget naik Trans Jogja karena di dekatnya terdapat beberapa halte buat pemberhentian. Halte pertama adalah TPB Jalan Mayor Suryotomo yang berjarak 300 meter. Selanjutnya adalah halte Kepatihan yang dari sini bisa ditempuh dalam waktu empat menit jalan kaki.
Alamat lengkap: Jalan Mataram Nomor 1, Suryatmajan, Kapanewon Danurejan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
Masjid Quwwatul Islam ini bisa jadi tujuanmu saat ingin beribadah atau mencari wisata rohani di Jogja terbaru. Tempatnya yang sejuk dan punya arsitektur menarik, tak masalah kalau ingin istirahat sekalian memandangi kecantikannya sebelum melanjutkan aktivitas. Apalagi mengingat bahwa masjid ini adalah lambang persaudaraan antara masyarakat Banjar dan Jogja, duh, bikin hati makin adem!