Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Keraton Jogja Gelar Hajad Dalem Mubeng Beteng, Begini Cara Ikutnya

Peserta laku lampah mubeng jero benteng. (Instagram.com/kraton jogja)
Peserta laku lampah mubeng jero benteng. (Instagram.com/kraton jogja)
Intinya sih...
  • Upacara Mubeng Beteng akan dihelat Kamis (26/6/2025) malam Jumat, mulai pukul 23.00 WIB
  • Antusiasme masyarakat terhadap prosesi adat ini sangat tinggi, dengan rute tradisi yang melibatkan banyak orang dan dipenuhi dengan pertanyaan mengenai dresscode
  • Prosesi Mubeng Beteng dilakukan dengan tapa bisu atau tanpa berbicara, sebagai upaya introspeksi diri dan terinspirasi dari perjalanan suci hijrah Nabi Muhammad SAW

Keraton Yogyakarta kembali menggelar Hajad Dalem Mubeng Beteng untuk Mangayubagya Warsa Enggal atau Tahun Baru Jawa Dal 1959. Prosesi adat ini awalnya hanya dilakukan oleh keluarga kerajaan dan Abdi Dalem, tapi sejak tahun 2017 prosesi upacara ini dilepas dengan persetujuan dari GKR Mangkubumi, putri Sri Sultan Hamengkubuwana X. Sedangkan tahun ini, gelaran tersebut terbuka untuk umum di mana masyarakat yang berminat bisa turut hadir di berbagai prosesinya.

1. Upacara Mubeng Beteng akan dihelat Kamis (26/6/2025)

Tradisi Mubeng Benteng di Yogyakarta. (Kebudayaan.jogjakota.go.id)
Tradisi Mubeng Benteng di Yogyakarta. (Kebudayaan.jogjakota.go.id)

Dilansir dari laman media sosial resmi milik Keraton Yogyakarta, Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng akan dilaksanakan pada Kamis (26/6/2025) malam Jumat, mulai pukul 23.00 WIB. Seperti biasanya, akan dimulai dengan pembacaan Macapat selepas Isya, baru akan dilanjutkan dengan persiapan Mubeng Beteng pada pukul 23.00 WIB.

Pembacaan Macapat akan dilakukan di Bangsal Ponconiti, di Pelataran Kamandungan Lor (Keben), Keraton Yogyakarta. Lokasi dimulainya mubeng beteng pun akan dimulai dari tempat tersebut

"Bagi Sahabat yang hendak mengikuti agenda tersebut, Sahabat diharapkan dapat saling menjaga kenyamanan, keheningan, ketertiban, berbusana rapi, serta tidak mengenakan celana pendek," tulis akun @kratonjogja dalam unggahannya.

2. Antusiasme masyarakat dan rute tradisi Mubeng Bete

Tradisi Mubeng Benteng di Yogyakarta. (Kebudayaan.jogjakota.go.id)
Tradisi Mubeng Benteng di Yogyakarta. (Kebudayaan.jogjakota.go.id)

Prosesi adat ini selalu dinanti oleh masyarakat. Tak cuma yang asli Yogyakarta, tapi juga dari luar kota. Hal ini pun bisa dilihat dari ramainya unggahan @kratonjogja yang terdapat lebih dari 100 komentar.

Misalnya dari akun @dhitya_23 yang menuliskan 'ini dresscode harus adat Jawa atau bebas rapi min?'. Ada juga dari akun @abdulqahan yang berkata 'Siap. Dah sewa baju adat Jawa juga nih.'

Berkaca dari prosesi Hajad Dalem Mubeng Beteng tahun 2023 lalu, rute yang ditempuh adalah Kamandhungan Lor, Ngabean, Pojok Beteng Kulon, Plengkung Gading, Pojok Beteng Wetan, jalan Ibu Ruswo, Alun-Alun Utara, lalu kembali lagi ke Kamandhungan Lor. Rombongan berangkat ditandai dengan bunyi lonceng Kamandhungan Lor sebanyak 12 kali dan diawali dengan Abdi Dalem yang membawa dwaja di barisan depan, lalu diikuti oleh Abdi Dalem lainnya dan masyarakat umum.

3. Terinspirasi dari Nabi Muhammad SAW

Tradisi Topo Bisu Mubeng Beteng. (instagram.com/visitingjogja)
Tradisi Topo Bisu Mubeng Beteng. (instagram.com/visitingjogja)

Berbeda dengan perayaan tahun baru masehi yang dirayakan meriah dan penuh suara. Salah satu prosesi Mubeng Beteng di Keraton Yogyakarta dilakukan dengan tapa bisu atau tanpa berbicara. Hal ini sebagai upaya introspeksi diri atas apa yang terjadi pada setahun sebelumnya, sembari berjalan kaki mengelilingi benteng keraton.

Dikutip dari laman Kundha Kabudayan Kota Jogja, Mubeng Beteng terinspirasi oleh perjalanan suci hijrah dari Mekkah-Madinah oleh rombongan Nabi Muhammad SAW. Perjalanan yang tanpa alas kaki tersebut adalah bentuk laku prihatin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us