Respons Mazola soal Wasit-VAR tak Beri Penalti untuk PSS

- Mazola Junior menolak berkomentar soal keputusan wasit dan VAR yang tak memberikan penalti kepada PSS Sleman dalam laga melawan Persija Jakarta.
- PSS Sleman kalah 3-1 meski sempat unggul satu gol, dengan polemik terjadi ketika penyerang PSS terjatuh di kotak penalti tuan rumah.
- Mazola berdalih dirinya dan sejumlah pemain mengalami infeksi makanan sehingga tak bisa tampil secara prima, membuatnya tidak bisa memberikan arahan aktif selama laga berlangsung.
Sleman, IDN Times - Pelatih PSS Sleman, Mazola Junior, enggan mengomentari lebih jauh soal keputusan wasit dan VAR yang tak memberikan penalti kepada timnya saat jelang akhir laga melawan Persija Jakarta di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (21/12/2024) malam.
Pada laga pekan ke-16 itu, PSS takluk 3-1 meski sempat unggul satu gol lebih dari satu babak.
1. Ricky Cawor jatuh di dalam kotak penalti Persija

Ketika laga memasuki waktu tambahan babak kedua dan skor masih 2-1 untuk keunggulan Persija, penyerang PSS, Ricky Cawor terjatuh di dalam kotak penalti tim tuan rumah. Polemik muncul lantaran kaki Ricky dianggap mengenai Riko Simanjuntak, sehingga wasit mengecek VAR untuk menentukan keputusannya.
VAR tak melihat kontak antara Ricky dan Riko, sehingga momen tersebut diputuskan bukan sebagai sebuah pelanggaran.
2. Ogah komentari kinerja wasit

Disinggung soal keputusan wasit berdasarkan hasil pengamatan VAR tersebut, Mazola justru bertanya balik kepada wartawan. "Kalau menurut abang (wartawan) sendiri penalti atau tidak?" tanya Mazola.
"Kalau tentang wasit itu saya tidak mau komen. Kita punya wasit, kita punya VAR, luar biasa, kita punya TV, kita bisa lihat sendiri, bisa menilai. Bukan fungsi saya untuk bicara tentang wasit, bagaimana dia kerja di lapangan,"
3. Pemain dan pelatih alami infeksi makanan

Atas kekalahan ini, Mazola berdalih dirinya dan sejumlah pemain mengalami infeksi makanan sehingga tak bisa tampil secara prima.
Mazola menilai para penggawa Laskar Sembada sempat mampu mengimbangi permainan Persija. Akan tetapi, para pemainnya makin kehabisan tenaga di babak kedua.
"Kita bisa seimbang sama Persija. Kita bisa matikan beberapa kombinasi Persija dari sisi ke sisi dan pemain dari mereka. Gol dari Persija itu serangan balik (yang menyebabkan) kita kebobolan. Sebelum Persija cetak gol kita punya beberapa peluang untuk cetak gol tapi kita tidak bisa cetak gol," imbuhnya.
"Kita babak kedua sudah tidak punya tenaga lagi karena masalah itu (infeksi makanan)," lanjut Mazola.
Namun demikian, Mazola enggan mengungkap para pemain yang bernasib nahas terkena infeksi makanan tersebut. Tapi, yang jelas sang pelatih juga mengalami kondisi serupa.
"Tentang infeksi makanan, saya lebih pilih simpan itu nama-nama pemain yang kena, tapi saya bisa bicara dari saya sendiri. Saya salah satu yang kena masalah itu," ungkapnya.
Kondisi tersebut membuatnya tidak bisa secara aktif memberikan arahan buat para pemain dari pinggir lapangan selama laga berlangsung.
"Mungkin kalian tidak lihat saya aktif di pinggir lapangan tadi, karena (infeksi makanan) itu benar-benar sakit," ungkap Mazola. "Dan saya tidak bisa kerja di lapangan seperti biasa, karena saya (suhu tubuh) panas sekali badan saya," sambung dia.