Cerita Spiderwoman Aries Susanti dan Makanan Olahan Tempe
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Menjadi atlet profesional, tidak hanya memperhatikan porsi latihan, namun apa yang dimakan. Seperti cerita mantan atlet panjat tebing, Aries Susanti Rahayu yang gemar makan tempe, sebagai salah satu sumber protein.
Perempuan yang mendapat julukan spiderwoman tersebut mengungkapkan saat menjalani pelatihan nasional, dipastikan terdapat menu tempe. "Selama saya jadi atlet (yang tinggal) asrama pelatnas, pasti kita dalam seminggu itu selalu ada namanya tempe," kata Aries, saat acara Media Gathering Tempe & Sustainability From Farm to Plate, di Bale Merapi, Wedomartani, Ngemplak, Kamis (23/11/2023).
1. Sumber protein yang baik bagi atlet
Aries mengungkapkan berbagai olahan tempe disajikan saat menjalani pelatihan panjat tebing, antara lain diolah menjadi mendoan, tempe goreng, sayuran, tumis, atau olahan lainnya.
"Karena itu salah satu sumber protein bagi atlet untuk menunjang otot dan performa atlet. Tapi yang paling baik memang yang rebus ya. Kita sebagai atlet butuh protein ya, ada beberapa sumber protein lainnya juga," ujar perempuan yang menyabet empat kali medali emas di Piala Dunia Panjat Tebing speed putri itu.
2. Bawa tempe dari Indonesia ke luar negeri
Perempuan berusia 28 tahun itu juga bercerita saat menjalani pelatihan di luar negeri, sejumlah makanan sulit ditemukan, sehingga ia selalu membawa dari rumah, salah satunya adalah tempe.
"Training pernah bawa beras, tempe. Menu-menu makanan agak susah di luar negeri. Secara tidak langsung, kalau saya berpikir itu menu (tempe) yang diberikan oleh pelatih kepada koki dan dikonsumsi oleh para atlet," kata Aries.
Baca Juga: 10 Olahan Sayur Terpopuler Dunia Versi TasteAtlas, Ada Tempe
3. Kenangan tempe menjadi menu makan bersama keluarga
Tidak hanya menjadi menu santapan ketika menjadi atletm perempuan asal Grobogan Jawa Tengah ini mengatakan, tempe kerap menjadi santapannya ketika masih kecil bersama bapak dan kedua kakaknya. Saat itu ibunya harus bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia di Arab.
"Saat itu murah di desa, waktu kecil Rp2 ribu - Rp3 ribu, bisa buat 4 orang untuk saya, kedua kakak dan ayah. I love tempe lah," kenang Aries.
Baca Juga: Jadah Tempe Mbah Carik, Burger Khas Yogyakarta untuk Teman Minum Teh