5 Fakta Ubur-ubur Physalia, Kerap Sengat Pengunjung Pantai Jogja

Sengatannya menyakitkan!

Waktu liburan seharusnya menjadi momen berkesan yang menyenangkan. Namun sayangnya, bagi sebagian wisatawan yang mengunjungi pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pengalaman mereka justru menjadi mengerikan karena tersengat oleh ubur-ubur Physalia physalis.

Spesies ini juga dikenal dengan sebutan ubur-ubur api, yang muncul setiap tahun di kawasan pantai selatan Yogyakarta dan menyebabkan sejumlah wisatawan tersengat. Untuk menghindari hal tersebut, sangat penting untuk berhati-hati dan lebih memahami fakta ubur-ubur Physalia ini. Ternyata, ubur-ubur ini merupakan salah satu yang paling berbahaya!

1. Physalia sebenarnya bukan ubur-ubur

5 Fakta Ubur-ubur Physalia, Kerap Sengat Pengunjung Pantai Jogjaubur-ubur physalia physalis (commons.m.wikimedia.org)

Laporan kasus tersengat ubur-ubur di Yogyakarta banyak dilaporkan terjadi di Pantai Gunungkidul dan Bantul. Walau begitu, ternyata hewan yang juga berjuluk Portugese man-of-war (kapal perang Portugis) ini bukan termasuk golongan ubur-ubur, loh. Dilansir Florida Museum, hewan air tersebut justru masuk dalam golongan Siphonophores. 

Secara bentuk memang mirip ubur-ubur, tapi ia merupakan hewan yang hidup secara berkoloni dan terdiri dari  individu yang disebut zooid. Selain di kawasan pantai selatan Yogyakarta, ubur-ubur api juga banyak ditemukan di pesisir pulau Sumatra. Nah, tak hanya di Indonesia,  mereka banyak dijumpai di Brasil dan Teluk Meksiko. 

Baca Juga: Belasan Wisatawan Pantai di Gunungkidul Tersengat Ubur-Ubur

2. Berteman dengan ikan juvenil

5 Fakta Ubur-ubur Physalia, Kerap Sengat Pengunjung Pantai Jogjaubur-ubur physalia physalis (Wikimedia Commons/Thomas Löber)

Ubur-ubur api ini berteman dengan ikan juvenil. Keduanya memiliki hubungan simbiosis komensalisme di mana ikan-ikan tersebut selalu mendekatkan diri pada tentakel ubur-ubur api. Tujuan dari ikan kecil ini sederhana, yaitu supaya terhindar dari predator yang menyerang mereka. 

Sebab jika predator-predator itu berusaha mendekat, mereka sudah lebih dahulu berhadapan dengan ubur-ubur api. Tak sampai di sana, ikan juvenil juga mendapatkan makanan dari sisa koloni ubur-ubur ini.

3. Dapat menyengat dan menimbulkan rasa terbakar

5 Fakta Ubur-ubur Physalia, Kerap Sengat Pengunjung Pantai Jogjaubur-ubur physalia physalis (Wikimedia Commons/Biusch)

Pada tahun 2019, dilaporkan adanya 612 kasus serangan ubur-ubur api di kawasan pantai selatan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Biasanya, ledakan populasi ubur-ubur di pantai selatan Pulau Jawa akan terjadi di bulan Juni-September yang mana adalah banyak waktu liburan. 

Nah, yang menyebabkan ubur-ubur api menyengat wisatawan yaitu karena mereka memiliki nematosis yang berfungsi sebagai duri penyengat. Jadi, jika manusia atau hewan lain tak sengaja menyentuh kulit berduri tersebut dan akhirnya menempel, akan menciptakan sensasi seperti terbakar, ruam, dan menyebabkan rasa gatal. 

4. Hidup di permukaan laut dan sering jadi incaran predator

5 Fakta Ubur-ubur Physalia, Kerap Sengat Pengunjung Pantai Jogjaubur-ubur physalia physalis (biodiversidade.eu)

Ubur-ubur api hidup di permukaan air, makanya sangat mudah menyengat manusia yang sedang bermain ombak. Walau begitu, Physalia physalis memiliki berbagai tantangan dalam kehidupannya. 

Selain manusia, mereka juga rawan terhadap sinar ultraviolet, penguapan cairan pada tubuhnya, suhu yang tinggi, dan gelombang ombak yang tak menentu pasang dan surutnya. Bahkan, karena hidup di permukaan air ini membuat ubur-ubur jadi rawan terhadap incaran predator. 

Walau begitu, warna tubuh ubur-ubur physalia physalis cukup banyak membantu. Karena warna pada tubuhnya yang mirip balon ini transparan sehingga lebih mudah berkamuflase dengan warna air laut. 

5. Tentakelnya masih bisa menyengat meskipun koloninya sudah mati

5 Fakta Ubur-ubur Physalia, Kerap Sengat Pengunjung Pantai Jogjaubur-ubur physalia physalis (Wikimedia Commons/Rhalah)

Tentakel dari ubur-ubur api masih bisa menyengat sekalipun koloninya sudah mati, loh. Banyak tentakel ubur-ubur yang terputus, tapi tetap mengembang di air atau terdampar di pantai yang kemudian melukai manusia. 

Ada beberapa cara penyelamatan pertama saat terkena ubur-ubur api. Yang jelas, tentakel yang menancap harus segera dilepaskan dari tubuh. Kamu bisa menggunakan cuka yang menonaktifkan sel-sel yang menyengat. 

Demikian sejumlah fakta ubur-ubur Physalia physalis. Meskipun sengatannya menyakitkan, hal tersebut tidak seharusnya menghalangi liburan di alam, terutama di pantai-pantai indah di Jogja. Pastikan kamu tetap berhati-hati agar liburanmu aman dan menyenangkan!

Baca Juga: 9 Fakta Elysia chlorotica, Siput Setengah Tumbuhan

Dyar Ayu Photo Community Writer Dyar Ayu

Jalan-jalan mencari penyu Alabiyu~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya