5 Fakta Ubur-ubur Physalia yang Kerap Muncul di Pantai Jogja

Jangan sampai lengah saat berkunjung ke pantai selatan Jogja

Intinya Sih...

  • Ubur-ubur Physalia physalis menyebabkan banyak wisatawan tersengat di pantai selatan Yogyakarta.
  • Ubur-ubur ini bukan termasuk golongan ubur-ubur, melainkan masuk dalam golongan Siphonophores.
  • Pada tahun 2019, terdapat 612 kasus serangan ubur-ubur api di pantai selatan Gunungkidul, DIY.

 
Waktu liburan seharusnya menjadi momen berkesan dan menyenangkan. Sayangnya, beberapa wisatawan yang berkunjung ke pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan akibat tersengat ubur-ubur Physalia physalis.

Dikenal juga sebagai ubur-ubur api, makhluk ini muncul setiap tahun di pantai selatan Yogyakarta dan menyebabkan banyak wisatawan tersengat. Agar terhindar dari sengatan, penting untuk lebih waspada dan mengetahui fakta tentang ubur-ubur Physalia ini, yang ternyata termasuk salah satu ubur-ubur paling berbahaya!

1. Physalia sebenarnya bukan ubur-ubur

5 Fakta Ubur-ubur Physalia yang Kerap Muncul di Pantai Jogjaubur-ubur Physalia physalis (commons.m.wikimedia.org)

Laporan kasus tersengat ubur-ubur di Yogyakarta banyak dilaporkan terjadi di Pantai Gunungkidul dan Bantul. Walau begitu, ternyata hewan yang juga berjuluk Portugese man-of-war (kapal perang Portugis) ini bukan termasuk golongan ubur-ubur, loh. Dilansir Florida Museum, hewan air tersebut justru masuk dalam golongan Siphonophores. 

Secara bentuk memang mirip ubur-ubur, tapi ia merupakan hewan yang hidup secara berkoloni dan terdiri dari  individu yang disebut zooid. Selain di kawasan pantai selatan Yogyakarta, ubur-ubur api juga banyak ditemukan di pesisir pulau Sumatra. Nah, tak hanya di Indonesia,  mereka banyak dijumpai di Brasil dan Teluk Meksiko. 

Baca Juga: Belasan Wisatawan Pantai di Gunungkidul Tersengat Ubur-Ubur

2. Berteman dengan ikan juvenil

5 Fakta Ubur-ubur Physalia yang Kerap Muncul di Pantai Jogjaubur-ubur physalia physalis (Wikimedia Commons/Thomas Löber)

Ubur-ubur api ini berteman dengan ikan juvenil. Keduanya memiliki hubungan simbiosis komensalisme di mana ikan-ikan tersebut selalu mendekatkan diri pada tentakel ubur-ubur api. Tujuan dari ikan kecil ini sederhana, yaitu supaya terhindar dari predator yang menyerang mereka. 

Sebab jika predator-predator itu berusaha mendekat, mereka sudah lebih dahulu berhadapan dengan ubur-ubur api. Tak sampai di sana, ikan juvenil juga mendapatkan makanan dari sisa koloni ubur-ubur ini.

3. Dapat menyengat dan menimbulkan rasa terbakar

5 Fakta Ubur-ubur Physalia yang Kerap Muncul di Pantai Jogjaubur-ubur Physalia physalis (Wikimedia Commons/Biusch)

Pada tahun 2019, dilaporkan adanya 612 kasus serangan ubur-ubur api di kawasan pantai selatan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Biasanya, ledakan populasi ubur-ubur di pantai selatan Pulau Jawa akan terjadi di bulan Juni-September yang mana adalah banyak waktu liburan. 

Nah, yang menyebabkan ubur-ubur api menyengat wisatawan yaitu karena mereka memiliki nematosis yang berfungsi sebagai duri penyengat. Jadi, jika manusia atau hewan lain tak sengaja menyentuh kulit berduri tersebut dan akhirnya menempel, akan menciptakan sensasi seperti terbakar, ruam, dan menyebabkan rasa gatal. 

4. Hidup di permukaan laut dan sering jadi incaran predator

5 Fakta Ubur-ubur Physalia yang Kerap Muncul di Pantai Jogjaubur-ubur Physalia physalis (biodiversidade.eu)

Ubur-ubur api hidup di permukaan air, makanya sangat mudah menyengat manusia yang sedang bermain ombak. Walau begitu, Physalia physalis memiliki berbagai tantangan dalam kehidupannya. 

Selain manusia, mereka juga rawan terhadap sinar ultraviolet, penguapan cairan pada tubuhnya, suhu yang tinggi, dan gelombang ombak yang tak menentu pasang dan surutnya. Bahkan, karena hidup di permukaan air ini membuat ubur-ubur jadi rawan terhadap incaran predator. 

Walau begitu, warna tubuh ubur-ubur physalia physalis cukup banyak membantu. Karena warna pada tubuhnya yang mirip balon ini transparan sehingga lebih mudah berkamuflase dengan warna air laut. 

5. Tentakelnya masih bisa menyengat meskipun koloninya sudah mati

5 Fakta Ubur-ubur Physalia yang Kerap Muncul di Pantai Jogjaubur-ubur physalia physalis (Wikimedia Commons/Rhalah)

Tentakel dari ubur-ubur api masih bisa menyengat sekalipun koloninya sudah mati, loh. Banyak tentakel ubur-ubur yang terputus, tapi tetap mengembang di air atau terdampar di pantai yang kemudian melukai manusia. 

Ada beberapa cara penyelamatan pertama saat terkena ubur-ubur api. Yang jelas, tentakel yang menancap harus segera dilepaskan dari tubuh. Kamu bisa menggunakan cuka yang menonaktifkan sel-sel yang menyengat. 

Demikian sejumlah fakta ubur-ubur Physalia physalis. Meskipun sengatannya menyakitkan, hal tersebut tidak seharusnya menghalangi liburan di alam, terutama di pantai-pantai indah di Jogja. Pastikan kamu tetap berhati-hati agar liburanmu aman dan menyenangkan!

Baca Juga: 9 Fakta Elysia chlorotica, Siput Setengah Tumbuhan

Dyar Ayu Photo Community Writer Dyar Ayu

Halo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya