Long Weekend, Hotel dan Tempat Wisata di Yogyakarta Disesaki Wisatawan

Hotel-hotel terisi penuh

Yogyakarta, IDN Times - Kota Yogyakarta diserbu wisatawan luar daerah pada momen libur panjang akhir Oktober 2020 ini.

Pemerintah setempat menyebut hotel, penginapan, dan tempat-tempat wisata lain mulai disesaki para pengunjung.

Baca Juga: Bioskop di Yogyakarta Mulai Beroperasi Secara Terbatas

1. Hotel 95 persen terisi

Long Weekend, Hotel dan Tempat Wisata di Yogyakarta Disesaki Wisatawanilustrasi hotel (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, 95 persen dari kapasitas hotel di Kota Yogyakarta yang ada di bawah naungan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta sudah terisi.

"Hotel-hotel baik bintang, melati dan homestay penuh dan PHRI melaporkan mencapai 95 persen kapasitas terisi," kata Heroe, Jumat (30/10/2020).

Menurut Heroe, di wilayahnya ada 625 hotel bintang maupun non bintang. Belum lagi homestay dalam jaringan hotel berbasis teknologi digital. "Ataupun yang belum mendaftarkan ke dinas perizinan," sambung dia.

Sementara pada libur cuti bersama ini hotel-hotel di bawah payung PHRI DIY hanya mengoperasikan 70 persen kamar saja. Sejauh ini baru 142 hotel yang beroperasi saat masa pandemi COVID-19.

2. Destinasi favorit mulai penuh

Long Weekend, Hotel dan Tempat Wisata di Yogyakarta Disesaki WisatawanKawasan Malioboro dipadati wisatawan, Jumat (30/10/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati

Heroe juga mendapat laporan bahwa sejak hari pertama libur cuti bersama kemarin, beberapa destinasi wisata sudah mulai dijejali wisatawan.

"Kawasan Malioboro, Tamansari dan destinasi wisata lainnya, termasuk kuliner dan sebagainya dilaporkan memang penuh," ungkapnya.

Ia mengaku selalu mengingatkan kepada para pengelola wisata akan perlunya pengaturan kepadatan pada destinasi wisata. Yakni, dengan membuat kapasitas bagi pengunjung terbatas untuk sekitar 50 persen saja.

"Atau berdasarkan hitungan, ditetapkan jumlah kapasitas setiap waktunya. Atau membuat antrian atau giliran yang menjaga jarak. Saya kira semua pelaku wisata sudah paham tentang hal itu," kata Heroe.

Pihaknya juga meminta para pengelola wisata menyusun tata cara antrean agar tak menimbulkan kerumunan kala menunggu giliran masuk.

"Termasuk di Tamansari, ketika kita review dahulu sudah menerapkan pembatasan kapasitas di dalam. Tetapi waktu itu rekomendasi kita agar tata cara antrean ya dikelola agar tidak terjadi penumpukan. Saya harap selama liburan ini, satgas COVID-19 Tamansari atau destinasi lainnya juga sudah menerapkan tata cara antrean," harapnya.

3. Jogja Untuk Semua

Long Weekend, Hotel dan Tempat Wisata di Yogyakarta Disesaki WisatawanIlustrasi kawasan Malioboro. IDN Times/Paulus Risang

Heroe berharap libur panjang kali ini jadi momen kebangkitan dan pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi COVID-19, sebagaimana program Jogja Untuk Semua dirembuk bersama para pelaku wisata, usaha, serta tokoh masyarakat.

Jogja untuk Semua merupakan kelanjutan dari 'Jogja untuk Jogja' yang fokus membangkitkan ekonomi lokal melalui transaksi lokal.

"Sejak September dan Oktober sudah mulai berjalan program 'Jogja untuk Semua'. Yaitu menghidupkan dan membangkitkan perekonomian dengan membangkitkan perekonomian dengan melibatkan masyarakat luas," urai Heroe.

Jogja untuk Semua menimbang kesadaran masyarakat Yogyakarta dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, geliat ekonomi yang mulai tumbuh, dan banyaknya orang yang sudah berdatangan ke Kota Gudeg.

"Sebagian mahasiswa, sebagian wisatawan dan sebagian adalah pertemuan kerja diselenggarakan di Yogyakarta," beber Heroe.

Dalam implementasi Jogja Untuk Semua, peran Pemerintah Kota Yogyakarta adalah memperkuat pelaksanaan protokol kesehatan pada pelaku usaha, wisata, destinasi, kegiatan masyarakat, olahraga dan sebagainya. Yakni, dengan menerbitkan surat verifikasi berisikan pemenuhan persyaratan pelaksanaan protokol kesehatan.

"Termasuk dilakukan sidak secara acak di seluruh wilayah kota Yogyakarta. Dan juga melakukan penegakan yustisi dengan memberi sanksi dan denda bagi pelanggar protokol kesehatan di Kota Yogyakarta," tambahnya.

"Selama liburan ini, kita juga melakukan pemantauan pelaksanaan prokes. Memang selama liburan ini ada peningkatan dan ada kepadatan wisatawan yang cukup. Harapan kami, semua prokes tetap dijalankan dan saya yakin, semua punya komitmen untuk jalankan itu," pungkasnya.

Baca Juga: Dua Wisatawan Nekat Terjun dari Tebing Pantai Ngandong Gunungkidul 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya