Sri Sultan Hamengku Buwono II Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

Yogyakarta, IDN Times - Sri Sultan Hamengku Buwono II diusulkan menjadi pahlawan nasional oleh sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Konsorsium Nusantaram Eva Raksamahe.
Perwakilan Keluarga Sri Sultan HB II trah Mangkudiningrat, Anantha membeberkan alasan Sri Sultan HB II diusulkan menjadi pahlawan nasional. "Banyak jasa beliau pada bidang pemerintahan," ujar Anantha di Yogyakarta, Kamis (30/5/2024).
1. Berbagai peran besar HB II
Diungkapkan Anantha, banyak peninggalan Sri Sultan HB II yang masih terjaga hingga saat ini. Mulai dari artefak yang ada di DIY, kostum yang melambangkan konteks artistik, yang menurutnya Sri Sultan HB II hebat merencanakannya.
"Pada eranya memperjuangkan rakyat dari penjajah di Bumi Pertiwi. Dikulik banyak 'mutiara' yang dipersembahkan oleh beliau. Oleh karena itu dari diskusi kami mengusulkan Sri Sultan HB II sebagai pahlawan nasional," ujar Anantha.
Selain itu elemen masyarakat ini juga berupaya mengambil kembali manuskrip yang ada di Inggris. "Pengembalian harta kekayaan yang kita miliki dari (warisan) beliau," ungkap Anantha.
2. Generasi muda diajak mempelajari sejarah
Dari Yayasan Kapuk Salamba Arga dan sekaligus Filolog, Romo Manu mengharapkan semangat untuk mendatangkan kembali peninggalan Sri Sultan HB II agar mendapat tempat yang baik. Selain itu yang menjadi tantangan adalah mengajak generasi muda mau memahami atau belajar dari manuskrip.
"Hanya yang susah siapa yang membaca. Susah ketika menciptakan, membangun orang yang mau belajar. Bahasa Jawa yang digunakan di Jogja ini juga agak lain dengan negara lain, bahkan dengan Keraton Surakarta saja beda banyak," ujar Romo Manu.
3. Peninggalan HB II tak hanya berada di Jogja
Rektor Universitas Lancang Kuning, Prof. Junaedi menilai Sri Sultan HB II layak diusulkan sebagai pahlawan nasional. Ia mengharapkan naskah yang akan menguatkan Sri Sultan HB II menjadi pahlawan nasional cepat dikembalikan.
Saat ini berbagai peninggalan HB II tak hanya berada di Jogja, namun juga tersebar di Jawa Tengah. Kepala Desa Pager Reja, Wonosobo, Jawa Tengah, Nurwadi menyebut di desanya masih ada peninggalan HB II yang masih bisa dilihat. Desa Pager Reja diketahui merupakan tempat kelahiran HB II dengan nama kecil Raden Mas (RM) Sundoro. RM Sundoro lahir 7 Maret 1750. "Di sana masih ada batu penutup ari-ari dari HB II," ujar Nurwadi.