Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Soal Perusakan Makam di Bantul, Ini Kata Sri Sultan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Intinya sih...
  • Gubernur DIY, Sri Sultan HB X angkat bicara terkait perusakan makam non muslim di TPU Ngentak, Baturetno, Banguntapan
  • Sri Sultan belum mengetahui motif perusakan dan meminta kasus ini ditangani dengan baik
  • Sejumlah nisan di pemakaman umum Padukuhan Ngentak RT 10 dirusak oleh orang tak dikenal, ada 10 nisan yang dirusak

Yogyakarta, IDN Times - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara terkait kasus perusakan makam non muslim di TPU Ngentak, Baturetno, Banguntapan. Sri Sultan menyinggung soal kejadian serupa beberapa tahun lalu.
 
“Berarti kan ini kembali ke sekian tahun yang lalu. Kan juga pernah terjadi seperti itu, tapi saya enggak tahu motifnya apa,” ujar Raja Keraton Yogyakarta itu, ditemui di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Senin (19/5/2025).

1.Sultan minta ditangani dahulu masalahnya

Perusakan nisan makam warga nonmuslim di Pemakaman Umum Ngentak RT10, Baturetno, Banguntapan, Bantul. (Dok. Polres Bantul)
Perusakan nisan makam warga nonmuslim di Pemakaman Umum Ngentak RT10, Baturetno, Banguntapan, Bantul. (Dok. Polres Bantul)

Sri Sultan mengaku untuk kasus kali ini belum mengetahui secara pasti. Dirinya belum bisa banyak berkomentar terkait kasus perusakan makam non muslim ini. Ia menyebut jika memang ada kasus seperti itu, perlu ditangani dahulu.
 
“Kalau memang sudah ada kasus itu, ditangani masalahnya dulu seperti apa. Saya enggak berani komentar, takut keliru memberitahu kepada publik. Saya enggak tahu persoalannya kenapa melakukan perusakan begitu. Saya nggak bisa mengatakan apa-apa," ujar Sri Sultan.

2. Kasus perusakan makam

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry. (IDN Times/Daruwaskita)
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry. (IDN Times/Daruwaskita)

Diketahui sebelumnya, sejumlah nisan di pemakaman umum Padukuhan Ngentak RT 10, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul dirusak oleh orang tak dikenal.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan pertama kali perusakan nisan diketahui oleh Hermawan Riyadi pada Minggu (18/5/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Awalnya, Hermawan datang untuk membersihkan rumput di sekitar makam Wasinem Adi Supatmo. Saat tiba, Hermawan melihat papan nisan terbuat dari kayu patah atau rusak.

"Selanjutnya Hermawan juga kaget melihat makam Andreas Rohadi nisannya juga dirusak (ada bongkahan tembok)," katanya, Senin (19/5/2025).

Hermawan selanjutnya menghubungi ayahnya Sumardi (76) dan Joko (59) Ketua LPM Padukuhan Ngentak. Tak lama kemudian, Joko melaporkan kasus ini ke Polsek Banguntapan. "Sejumlah petugas dari Polsek Banguntapan kemudian datang ke makam dan memastikan ada sejumlah nisan makam warga non muslim yang dirusak," jelasnya.

3. Data makam yang rusak

Nisan makam warga kristiani di Banguntapan Bantul dirusak orang tak dikenal.(Dok.Istimewa)
Nisan makam warga kristiani di Banguntapan Bantul dirusak orang tak dikenal.(Dok.Istimewa)

Jeffry menambahkan dari pendataan Polsek Banguntapan ada 10 nisan yang dirusak. Nisan tersebut milik Rohadi, Dimah Hendro dan Yosafat gunawan (nisan terbuat dari keramik), nisan milik Wasinem, Mujiyono, Andriana, Sudaryant, Kristina Indriastuti, Marya Saminem dan Musa Sagiyo (nisan terbuat dari kayu).

"Jadi ada tiga nisan dari keramik dan tujuh nisan dari kayu yang dirusak oleh orang tak dikenal," ucapnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us