Usai Sosialisasi Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta Warga Mengaku Bingung

Warga menunggu kepastian 

Sleman, IDN Times - Warga terdampak pembangunan Tol Solo-Yogyakarta masih menunggu kepastian mengenai luas tanah serta harga yang akan didapatkan sebagai ganti rugi tanah yang digunakan untuk pembangunan jalan tol.

Seusai mengikuti sosialisasi di Balai Desa Bokoharjo pada Rabu (4/12), sejumlah warga mengaku masih mempertanyakan mengenai kepastian tanah dan bangunan mereka.

Baca Juga: Hindari Makelar Tanah Proyek Jalan Tol, Dispertaru DIY Bentuk Satgas A

1. Warga mengaku masih bingung

Usai Sosialisasi Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta Warga Mengaku BingungWarga Bokoharjo saat menunjukan surat undangan sosialisasi Tol Solo-Yogyakarta pada Rabu (4/12). IDN Times/Siti Umaiyah

Rukiman (66) warga Dusun Jobohan, Bokoharjo menjelaskan setidaknya ada dua tanah dan bangunan yang dia miliki yang terkena dampak pembagunan tol. Rumahnya yang pertama dengan ukuran 190 meter diperkirakan akan terkena seluruhnya. Sedangkan rumahnya yang kedua dengan ukuran 101 meter akan terdampak sebagian.

"Saya masih bingung. Sebelumnya di sertifikat tanah yang saya miliki luasnya 190 meter persegi, tapi yang data yang ada ditulis 170 meter persegi dan hanya bangunan saja yang dicatat. Saya masih ingin bertanya bagaimana tanah yang tidak dicatat," terangnya.

2. Berharap ganti untung

Usai Sosialisasi Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta Warga Mengaku BingungWarga Bokoharjo saat memberikan keterangan kepada wartawan tentang sosialisasi Tol solo-Yogyakarta pada Rabu (4/12). IDN Times/Siti Umaiyah

Rukiman menerangkan, untuk harga tanah yang akan diganti untung, dirinya masih belum mengetahui secara pasti. Dia menjelaskan, untuk harga tanah sendiri yang ada di sekitarnya sebelumnya berkisar antara 2,5-3 juta. Rukiman mengaku belum berani meminta patokan harga.

"Harga pastinya belum tahu. Tidak berani mematok juga. Kalau masalah setuju tidak setuju, saya sih setuju saja adanya. Kalau mengelak urusannya panjang, harus lewat pengadilan. Kalau saya nanti kalau pun harus direlokasi hanya disediakan tanah, bukan perumahan," terangnya

3. Rumah baru saja selesai dibangun

Usai Sosialisasi Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta Warga Mengaku BingungWarga Bokoharjo saat mengikuti sosialisasi Tol solo-Yogyakarta pada Rabu (4/12). IDN Times/Siti Umaiyah

Sementara itu, Siti Handayani (60) warga Pelemsari, yang baru saja membangun rumah di Jobohan mengaku juga masih bingung mengenai tanahnya yang dimilikinya. Pasalnya, baru bulan Oktober lalu rumah yang dibagun di Jobohan baru selesai dibagun dan rencananya akan ditempati pada Maret 2020 mendatang.

Dia mengaku, tanah miliknya seluas 6-7 meter yang berada di depan rumah akan terkena dampak tol.  Handayani mempertanyakan gangguan yang akan terjadi di depan rumahnya. 

"Saya baru saja bangun rumah untuk anak saya di Jobohan. Rencananya juga akan mendirikan usaha laundry dan seluruh persiapan seperti drainase yang lainnya sudah dibagun. Nanti kalau ada tol ditakutkan usahanya akan terkenda, " katanya

Handayani mengaku lebih memilih tanahnya diganti rugi seluruhnya dan pindah, daripada hanya sebagian dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: 5 Pesan Sultan HB X Terkait Rencana Pembangunan Jalan Tol 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya