Warga Tak Taat Protokol Kesehatan, Wisman Terancam Tak akan Datang

Wisman memerlukan jaminan keamanan

Sleman, IDN Times - Kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan saat new normal menjadi kunci membangun kepercayaan wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke tanah air. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM, Prof. Janianton Damanik. 

Janianton menyebutkan jika masyarakat tidak disiplin menjalankan protokol, maka harapan tersebut akan sulit terwujud.

Baca Juga: Sultan HB X Tak Larang Tempat Wisata dan Hotel Beroperasi, Asal...

1. Wisman perlu jaminan keamanan

Warga Tak Taat Protokol Kesehatan, Wisman Terancam Tak akan DatangTebing Breksi. IDN Times/Siti Umaiyah

Wisman menurut Janianton memerlukan jaminan keamanan berbasis fakta. Tidak hanya aman di destinasi wisata, tetapi juga keamanan saat berinteraksi dengan masyarakat yang telah menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

“Seberapa tinggi komitmen kita untuk menjalankan protokol kesehatan saat new normal itu sangat penting. Sudah berbudaya new normal belum? Kalau dijalankan dengan ketat bisa membuat wisman datang, tapi tanpa itu terlalu ambisius berharap turis akan datang ke tanah air,” ungkapnya pada Kamis (2/7).

2. Masih banyak masyarakat yang belum patuh protokol

Warga Tak Taat Protokol Kesehatan, Wisman Terancam Tak akan DatangJeep Wisata Tebing Breksi. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Janianton, masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Untuk itu, dirinya ragu wisman bisa tertarik berkunjung ke Indonesia. Pasalnya, kunci utama membangun kepercayaan wisman adalah kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan.

“Di jalan-jalan banyak terlihat orang bergerombol tanpa memakai masker, kalau wisman lihat tidak akan lagi menggubris promosi yang kita sampaikan jika masyarakat sudah taat protokol kesehatan,” terangnya.

3. Mengutamakan kualitas

Warga Tak Taat Protokol Kesehatan, Wisman Terancam Tak akan DatangWisata Tlogoputri di Kaliurang. IDN Times/ Siti Umaiyah

Janianton menerangkan terjadinya pandemik COVID-19 diharapkan bisa menjadi salah satu pembelajaran bagi pelaku wisata agar berfokus pada kualitas destinasi wisata, bukan hanya mengejar target jumlah pengunjung.

Selain itu, hal yang tidak kalah penting dilakukan pengelola adalah membuat sistem baru manajemen pengunjung berbasis digital. Dengan begitu terdapat pengaturan waktu dan jumlah pengunjung di destinasi wisata yang diharapkan dapat menghindari penularan virus corona.

“Jadi hanya menarik orang yang benar-benar melakukan aktivitas wisata bukan hanya sekedar hura-hura, tapi yang mau belajar di destinasi wisata. Buat paket wisata berkualitas tinggi yang memiliki nilai lebih dan ini menjadi tantangan bagi pelaku usaha pariwisata,” paparnya.

Baca Juga: Bantu Ban Bocor hingga Motor Mogok, Aksi Sosial ACJJ di Malam Hari

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya