Juli, Sleman Terima 126 Permohonan Pemulasaran Jenazah Pasien Isoman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Sepanjang 1-14 Juli 2021, tim relawan pemulasaran jenazah Kabupaten Sleman telah menerima 126 permohonan pemulasaran jenazah pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan, mengungkapkan selain pemulasaran jenazah, pada periode yang sama pihaknya juga menerima sebanyak 534 kali permohonan pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19.
"Layanan pemulasaran meninggal dunia isoman di rumah tanggal 1-14 Juli, 126 kali. Perempuan 57, laki-laki 59," ungkapnya pada Kamis (15/7/2021).
Baca Juga: Masih Tak Menentu, Ketersediaan Oksigen Bikin RS di Sleman Deg-degan
1. Rata-rata sehari ada permohonan 15-20 pemulasaran jenazah
Makwan menjelaskan, pada Bulan Juli 2021 ini rata-rata timnya mendapatkan permohonan pemulasaran jenazah sebanyak 15-20 jenazah. Hingga Rabu (14/7/2021) malam pukul 23.00 WIB saja, pihaknya masih mendapatkan laporan permohonan.
"Fenomena di Sleman yang terjadi di Bulan Juli, kami hampir tiap hari mendapatkan permohonan pemulasaran jenazah rata-rata 15-20 jenazah. Sampai tadi malam hampir 17 permohonan," katanya dalam program Bincang Sudut Pandang yang diadakan oleh MQFM.
2. Minggu ini, setidaknya ada 5 jenazah ditemukan meninggal di mobil
Makwan mengungkapkan, fenomena lain yang dilaporkan oleh tim yakni pasien yang meninggal di dalam mobil. Dalam minggu-minggu terakhir ini, setidaknya ada 5 laporan jenazah yang ditemukan meninggal di dalam mobil.
"Minggu terakhir ini sudah ada 5 yang meninggal di mobil dan kami selalu dipanggil untuk membantu," katanya.
3. Tim juga menemukan beberapa ibu hamil meninggal saat isoman
Lebih lanjut, Makwan mengungkapkan, pihaknya juga menemukan adanya beberapa ibu dengan kehamilan berusia 3-7 bulan yang meninggal dunia saat menjalani isoman. Hal ini lah juga membuatnya turut prihatin dan berharap ada prioritas tersendiri bagi ibu hamil yang positif COVID-19.
"Kalau ibu berarti ada 2 nyawa yang tidak terselamatkan. Ini harus kita carikan solusinya. Gimana perempuan ini bisa dapatkan prioritas," paparnya.
Baca Juga: 3 Orang Positif COVID-19 di Sleman Meninggal dalam Mobil