Satu-satunya Zona Hijau di DIY, Camat Cangkringan Beberkan Rahasia 

Perekomomian warga Cangkringan digerakkan wisatawan

Sleman, IDN Times - Cangkringan menjadi satu-satunya kecamatan di Kabupaten Sleman yang berhasil mempertahankan diri sebagai zona hijau COVID-19. Sebagai kecamatan yang mengandalkan 70 persen pendapatan wilayahnya berasal dari pendatang, bukan hal mudah untuk bisa mempertahankan statusnya sebagai zona hijau.

Camat Cangkringan, Suparmono menjelaskan hal utama untuk mempertahankan zona hijau adalah kekompakan serta kepatuhan seluruh elemen. Baik dari pemerintah daerah, warga Cangkringan maupun pendatang.

Baca Juga: Pakar Herbal UGM Sebut Eucalyptus Biasanya hanya Untuk Obat Oles  

1. Galakkan protokol pencegahan COVID-19

Satu-satunya Zona Hijau di DIY, Camat Cangkringan Beberkan Rahasia dinkes.slemankab.go.id

Menurut Suparmono di tengah pandemik COVID-19, pihaknya terus menggalakkan semua kalangan untuk tertib protokol kesehatan dan wajib wajib menyediakan tempat cuci tangan melakukan cek suhu hingga menggunakan masker.

Tidak jarang pihaknya turun ke lapangan untuk mengecek penerapan protokol COVID-19 di tempat ibadah, objek wisata, fasilitas umum hingga ke daerah tambang.

"Di fasilitas umum protokol kita galakkan terus. Terutama saya sekarang rajin mengawal dan memantau di objek wisata karena banyak orang datang. Mereka harus taat protokol," ungkapnya pada Senin (6/7/2020). 

2. Banyak pesepeda padati Cangkringan menjadi tantangan tersendiri

Satu-satunya Zona Hijau di DIY, Camat Cangkringan Beberkan Rahasia unsplash.com/Angelo Moleele

Ditetapkan Cangkringan sebagai zona hijau, justru meningkatkan animo masyarakat untuk datang ke wilayahnya. Tidak jarang pesepeda berbondong-bondong menikmati pemandangan hijai Cangkringan yang berada tepat di bawah kaki Merapi.

Hal ini terjadi bukan hanya di hari libur saja bahkan di hari kerja pun jumlah mereka tetap membludak. Hal tersebut membuat pihaknya lebih meningkatkan kewaspadaan di seluruh wilayah.

"Ya kalau di tempat yang biasanya dipakai istirahat pesepeda dan wisatawan, pagi sebelum mereka datang disemprot disinfektan. Petugas desa dan kecamatan selalu standby ngingetin kalau mereka istirahat selalu pakai masker, jaga jarak dan tidak berkerumun. Itu rutin dilakukan," terangnya. 

3. Perekomomian warga di Cangkringan digerakkan wisatawan

Satu-satunya Zona Hijau di DIY, Camat Cangkringan Beberkan Rahasia Wisata jeep Merapi, Kaliurang. IDN Times/Febriana Sinta

Suparmono menjelaskan perekonomian di Cangkringan sebanyak 70 persen digerakan oleh wisatawan. Agar ekonomi tetap produktif pihaknya tidak dapat menutup diri dari pendatang. 

"Harus menaati protokol kesehatan, kalau belum ada tempat cuci tangan, imbauan pakai masker saya agak galak. Tapi kalau mereka sudah siap silahkan aja. Rumah makan yang biasanya ramai harus ada cek suhu dan lain sebagainya. Jadi tetap aman tapi tetap produktif," ungkapnya.

4. Pemudik wajib lakukan karantina diri

Satu-satunya Zona Hijau di DIY, Camat Cangkringan Beberkan Rahasia (IDN Times/Wildan Ibnu)

Menurut Suparmono hal lain yang juga sangat penting adalah mewajibkan semua pemudik melakukan karantina selama 14 hari. Hal ini dikarenakan kebanyakan kasus COVID-19 berasal dari luar daerah.

Pemudik di Cangkringan, ujar Suparmono tergolong paling rendah hanya berjumlah 246 orang. Meski demikian dusun dan desa sudah menyiapkan tempat karantina.  

"Banyak rumah kosong di Cangkringan. Mereka karantina di tingkat dusun, di rumah kosong tadi. Kalo dusun tidak ada, ditarik di tingkat desa. Desa juga menyediakan tempat karantina. Wukir, Glagah, itu kan kita banyak barak pengungsian to. Barak pengungsian difungsikan untuk itu. Setelah selesai karantina wajib rapid test" paparnya. 

Baca Juga: Sleman Kembali Layani Uji KIR, Kuota Penuh Hingga Akhir Bulan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya