Muhammadiyah Dorong Warganya Salat Iduladha di Rumah

Keselamatan jemaah menjadi perhatian

Sleman, IDN Times - Di tengah pandemik COVID-19 di Indonesia yang masih belum melandai, Muhammadiyah mendorong agar para warganya untuk melaksanakan salat Idul Adha di rumah masing-masing.

Agus Samsudin, Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah mengungkapkan, langkah tersebut diambil lantaran adanya pertimbangan utama perlindungan terhadap nyawa atau kehidupan warga menyikapi pandemik COVID-19.

Dia menjelaskan jika Muhammadiyah dari awal hingga kini konsisten menetapkan pembatasan-pembatasan dalam aktivitas kehidupan sosial yang ditujukan untuk kalangan warganya terkait dengan pandemik COVID-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan kasus-kasus positif.

"Landasan utama pemikiran Muhammadiyah adalah masih terus bertambahnya jumlah kasus positif Covid-19 di tanah air sehingga ini menyebabkan ancaman serius terhadap keselamatan hidup warga," ungkapnya pada Rabu (24/6).

Baca Juga: Iduladha, Penyembelihan Hewan Kurban Harus Terapkan Protokol COVID-19

1. Di zona hijau, warga diimbau untuk salat dalam kelompok kecil

Muhammadiyah Dorong Warganya Salat Iduladha di RumahDok: istimewa

Menurut Agus, bagi daerah dengan zona hijau yang oleh pemerintah telah disepakati bisa menyelenggarakan jemaah di luar rumah, hendaklah salat tetap dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan dikoordinasikan dengan panitia Idul Adha atau Pimpinan Persyarikatan. Jika diperlukan, Majelis Tabligh bertanggung jawab menyiapkan naskah khotbah dan/atau mubalig yang bertugas sebagai imam dan khatib.

"Pelaksanaan salat Idul Adha di lapangan kecil dan terbatas tetap menggunakan protokol kesehatan pelaksanaan salat berjemaah sesuai Edaran yang telah diterbitkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebelumnya. Pelaksanaan takbiran dilakukan di rumah, masjid, atau musala dan tidak diperkenankan menyelenggarakan acara takbir keliling," terangnya.

Selain hal tersebut, warga Muhamadiyah diimbau agar tidak melakukan perjalanan ke luar kota termasuk mudik dalam rangka Iduladha.

2. Didorong alihkan dana kurban untuk bantu masyarakat

Muhammadiyah Dorong Warganya Salat Iduladha di RumahAgus Samsudin, Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah. Dok: istimewa

Agus menjelaskan, selain imbauan mengenai pelaksanaan salat Idul Adha, pihaknya juga mengimbau agar ketika melakukan penyembelihan hewan kurban, panitia harus menerapkan protokol penyembelihan hewan kurban. Nantinya, Pimpinan Persyarikatan atau Pengurus Takmir/Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dapat membentuk panitia khusus penerimaan, penyembelihan, dan penyaluran hewan kurban di lingkungannya masing-masing bekerja sama dengan Lazismu.

Selain itu, untuk penerimaan hewan kurban sebaiknya berupa uang/dana yang dipercayakan sepenuhnya kepada panitia untuk membeli hewan kurban.

"Pada saat pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, orang yang berkurban dimohon tetap di rumah," katanya.

Menurut Agus, pada kondisi COVID-19 seperti saat ini, pihaknya mendorong agar warga Muhammadiyah bisa mengalihkan dana yang awalnya untuk membeli hewan kurban untuk membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat pandemik COVID-19.

3. Pemotongan hewan disarankan di RPH

Muhammadiyah Dorong Warganya Salat Iduladha di RumahIlustrasi menyembelih kambing. IDN Times/Daruwaskita

Untuk mengurangi kerumunan massa, pihaknya juga mendorong agar pemotongan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Nantinya, ketika panitia tetap menyelenggarakan pemotongan hewan kurban secara mandiri, maka harus melaksanakan protokol penyembelihan hewan kurban. Antara lain membentuk kepanitiaan dalam jumlah terbatas, menggunakan jasa jagal/tukang sembelih profesional untuk mempercepat proses penyembelihan dan pengelolaan hewan kurban, serta menambah lokasi penyembelihan atau mengatur waktu penyembelihan untuk mengurangi kerumunan.

"Panitia/pelaksana penyembelihan hewan dan pengelolaan daging kurban menggunakan alat pelindung diri. Seluruh panitia dan warga yang dalam keadaan sakit, anak-anak, orang dewasa dan/atau yang mempunyai penyakit penyerta tetap tinggal/berada di rumah.Di lokasi pemotongan, panitia melakukan penyemprotan disinfeksi pada semua peralatan yang akan digunakan, baik sebelum dan sesudah proses pemotongan dan pengelolaan daging kurban," paparnya.

Baca Juga: Selain Kantongi SKKH, Hewan Kurban Juga Bakal Disemprot Antiseptik

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya