Mahasiswa Baru UGM Masih Akan Jalani Perkuliahan secara Daring

Status tanggap darurat COVID-19 masih berlaku

Sleman, IDN Times - Universitas Gadjah Mada (UGM) masih akan menerapkan pembelajaran daring kepada mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021. Hal ini dikarenakan situasi darurat COVID-19 yang masih berlaku di DI Yogyakarta.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof Djagal Wiseso Marseno, menjelaskan, berkaca pada beberapa prediksi pakar mengenai kapan corona di Indonesia akan berakhir, UGM telah menetapkan beberapa skenario kegiatan belajar mengajar tahun ajaran 2020/2021. Selain berlaku untuk mahasiswa baru, skenario tersebut juga diperuntukkan  bagi mahasiswa lama.

Baca Juga: UGM Lanjutkan Pembelajaran Daring di Tahun Baru Ajaran Baru  

1. Ketentuan untuk PMB dan mahasiswa baru

Mahasiswa Baru UGM Masih Akan Jalani Perkuliahan secara Daringugm.ac.id

Djagal memaparkan, adapun ketentuan kegiatan penerimaan mahasiswa baru (PMB), sudah akan dimulai sejak bulan Juni 2020. Untuk jalur masuk yang akan  digunakan oleh UGM yakni ujian tulis berbasis komputer (UTBK), International Undergraduate Program (IUP), dan ujian tulis (UTUL). Untuk ketentuan pelaksanaan UTBK dan UTUL akan dilakukan secara luring atau tatap muka yang bertempat di kampus UGM. Sedangkan tes IUP dilaksanakan secara daring.

Setelah proses PMB selesai, mahasiswa yang dinyatakan lolos masuk UGM akan melaksanakan kegiatan Pelatihan Pembelajar Sukses  Mahasiswa Baru (PPSMB). Untuk PPSMB dijadwalkan akan diselenggarakan pada 7-12 September 2020 secara daring.

"Demikian pula dengan kegiatan perkuliahan juga masih akan dilakukan secara daring mulai September hingga Oktober 2020. Lalu akan berubah menjadi sistem luring pada November-Desember 2020. Kuliah luring sifatnya untuk pendalaman karena materi sebenarnya sudah disampaikan secara daring,” ungkapnya pada Jumat (5/6).

2. Juni-Agustus, kampus dibuka hanya untuk mahasiswa yang jalani riset dan tugas akhir

Mahasiswa Baru UGM Masih Akan Jalani Perkuliahan secara Daringugm.ac.id

Menurut Djagal, UGM menerapkan kebijakan gradual repopulation pada mahasiswa di semester I tahun ajaran 2020/2021. Kebijakan ini mengatur mahasiswa untuk kembali menjalani kegiatan belajar mengajar di kampus secara bertahap.

Dia menjelaskan, pada bulan Juni-Agustus 2020 kampus hanya dibuka untuk mahasiswa yang menjalankan riset dan tugas akhir. Saat beraktivitas di kampus pun mahasiswa yang bersangkutan wajib mematuhi protokol pencegahan COVID-19.

Djagal memaparkan, jumlah mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan riset dan tugas akhir diperkirakan ada sekitar 25% dari populasi mahasiswa S1, 50% populasi mahasiswa S2, dan 30% mahasiswa S3.

"Sebelum kembali ke UGM, mahasiswa diminta untuk melakukan tes bebas COVID-19 dari puskesmas asal mahasiswa. Surat keterangan sehat bebas COVID-19 tersebut dibawa untuk keamanan dalam perjalanan. Setelah sampai di UGM, mahasiswa diminta untuk mengisi SSO Simaster, lalu melakukan cek kesehatan di klinik GMC, mendaftar ke Asem Kranji, dan mendaftar masuk ke laboratorium departemen atau fakultas," terangnya.

3. Dosen senior masih diutamakan mengisi kuliah secara daring

Mahasiswa Baru UGM Masih Akan Jalani Perkuliahan secara Daringugm.ac.id

Lebih lanjut, Djagal menjelaskan tahun ajaran baru akan dimulai pada Bulan September-Oktober 2020. Pelaksanaannya masih akan dilakukan secara daring. Selanjutnya, mulai awal November 2020, baik mahasiswa lama maupun baru diizinkan masuk kampus untuk menjalani kuliah luring.

Menurut Djalal, untuk pengampu kuliah secara luring dilakukan oleh dosen junior. Sedangkan dosen senior masih diutamakan mengisi kuliah secara daring karena memiliki kerentanan tinggi akan infeksi COVID-19.

"Kuliah luring nantinya akan diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan dan dilaksanakan dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan kuliah saat tidak ada wabah," paparnya.

Baca Juga: Peneliti UGM Ingatkan Pemerintah Terlalu Cepat Terapkan New Normal   

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya