Kuliah Daring Masih Banyak Masalah, Dosen Perlu Perhatikan Hal Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Pandemik COVID-19 sangat berdampak kepada banyak aktivitas sehari-hari. Tidak terkecuali dengan pendidikan tinggi yang mengharuskan dosen dan mahasiswa melakukan kuliah secara daring.
Prof. Dr. Endang Mulyatiningsih, Guru Besar Bidang Ilmu Evaluasi Pembelajaran pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengungkapkan, meski sudah dilakukan beberapa bulan terakhir, namun pembelajaran secara daring ini masih mengalami beberapa permasalahan.
Baca Juga: Produksi Ikan Sleman di Bawah Target Mahasiswa UNY Buat Sahabatambak
1. Beberapa permasalahan yang dihadapi mahasiswa
Endang memaparkan, adapun beberapa permasalahan yang dialami oleh mahasiswa saat melakukan pembelajaran daring, di antaranya yaitu tingkat penyelesaian tugas yang sangat rendah, mahasiswa mengeluh terisolasi, dan motivasi belajar rendah karena konten pembelajarannya kurang berkualitas. Selain itu, jika dilihat, tingkat partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran daring masih belum stabil.
"Hal ini dikarenakan beberapa alasan, seperti motivasi belajar mahasiswa tidak konsisten, mudah menyerah pada saat menghadapi kesulitan serta waktu belajar yang tidak dibatasi justru menyebabkan beberapa mahasiswa menunda kegiatan belajar," ungkapnya pada Sabtu (24/10/2020).
2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh dosen
Menurut Endang, untuk bisa meminimalisir permasalahan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh dosen untuk tetap menjamin mutu pembelajaran daring. Yakni, dengan pembelajaran daring berlandaskan paradigma student centered learning, sehingga konten pembelajaran dirancang semenarik mungkin, sistematis, mudah dipahami untuk belajar mandiri, memberi inspirasi kepada mahasiswa untuk aktif, kreatif, dan inovatif.
“Selain itu proses pembelajaran harus memberi ruang interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, dan mahasiswa dengan materi pembelajaran,” terangnya.
3. Dosen dapat kembangkan materi yang sederhana
Endang menyebutkan, pada sisi lain dosen juga dapat mengembangkan materi yang sederhana dan mudah dipahami. Karena materi yang terlalu lengkap dapat menyebabkan kelelahan bagi dosen maupun mahasiswa. Selain itu, evaluasi pembelajaran sebaiknya dikombinasi dengan tes objektif yang diacak, berkualitas baik sehingga dapat mengukur kemampuan mahasiswa yang sebenarnya.
"Tugas-tugas individu sebaiknya berbentuk proyek yang menuntut mahasiswa berpikir kreatif. Memberi tugas dengan jawaban yang sama kurang baik karena memicu mahasiswa menyontek pekerjaan temannya," paparnya.
Baca Juga: UNY Ajak Masyarakata Manfaatkan Baju Bekas untuk Tote Bag Multifungsi