Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hingga 19 April, Penghuni Shelter Asrama Haji Sleman Jadi 18 Orang

Ilustrasi olahraga senam tradisional (IDN Times/Dokumen)

Sleman, IDN Times - Hingga Minggu (19/4) siang, jumlah penghuni shelter Asrama Haji Sleman, yang merupakan tempat penampungan sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Orang Tanpa Gejala Pelaku Perjalanan Area Terdampak (OTG PPAT) COVID-19 berjumlah 18 orang.

Dari jumlah tersebut, di antaranya merupakan pemudik yang baru pulang dari beberapa kota di Indonesia. 

1. Sudah ada 7 penghuni yang pulang ke rumah masing-masing

Ilustrasi pasien COVID-19 jalani isolasi di shelter.Dok: istimewa

Juru Bicara Tim Gugus Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala menjelaskan, di hari sebelumnya penghuni shelter berjumlah 17 orang, namun pada Minggu pagi jumlahnya bertambah menjadi 18 orang.

Shavitri mengungkapkan, dari ke 18 orang tersebut, 10 di antaranya berstatus ODP dan 8 orang lainnya berstatus OTG PPAT. Selain itu, juga ada 7 orang yang sudah dijemput oleh Satuan Gugus Tugas COVID-19 tingkat dusun dan dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

"Total penghuni 18 orang. Status ODP 10 orang. Status OTG PPAT 8 orang. Penghuni dijemput (yang sudah kembali ke rumah masing-masing) 7 orang," terangnya pada Minggu (19/4).

2. OTG PPAT merupakan pemudik dari beberapa kota

Ilustrasi pasien positif COVID-19 jalani isolasi di shelter.Dok: istimewa

Untuk 8 penghuni yang berstatus OTG PPAT, diketahui merupakan pemudik yang baru pulang dari beberapa kota di Indonesia. Kota tersebut di antaranya adalah Bogor, Cilacap, Bekasi dan Tangerang. Menurut Shavitri, ada 1 penghuni yang berstatus OTG PPAT yang tinggal di shelter lantaran ditolak oleh warga.

"STr (49) tanggal karantina 15 April. Status OTG PPAT (memiliki) riwayat bekerja di Bekasi, Jawa Barat, ditolak warga," ungkapnya.

3. Penghuni dicek kesehatan rutin

Ilustrasi: Penghuni shelter Asrama Haji saat mengikuti kegiatan senam. Dok: istimewa

Sementara itu, Koordinator Kesehatan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan, selama di shelter ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh para penghuni. Di antaranya senam, berjemur, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Selain itu, pemberian obat juga dilakukan ketika yang bersangkutan memiliki indikasi COVID-19.

"Yang rutin tiap hari untuk vital sign, mulai dari tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh dan anamnesa sesuai format rekam medis," paparnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us