BPBD Sleman Antisipasi Potensi Banjir di Sungai-Sungai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman mulai melakukan antisipasi terhadap adanya potensi banjir di sejumlah sungai yang ada di Sleman. Antisipasi ini dilakukan menyusul adanya prakiraan datangnya musim hujan di Sleman yang akan terjadi pada Bulan Oktober mendatang.
Baca Juga: Dinas Pariwisata Sleman Dampingi Desa Wisata Dapatkan Sertifikat CHSE
1. Sejumlah sungai berpotensi banjir lahar
Joko Lelono, Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman, mengungkapkan di Sleman sendiri ada sejumlah sungai yang berpotensi terjadi banjir lahar. Sungai tersebut berhulu di Merapi, seperti Boyong, Gendol serta Sungai Kuning.
"Potensi banjir lahar ada di Boyong dan Gendol. Cuma nanti kalau material erupsi bisa lebih dari 3 km itu masuknya Kali Kuning juga menjadi perhatian," ungkapnya pada Senin (20/9/2021).
2. Ada 20 EWS yang disiapkan
Joko menjelaskan, untuk mengantisipasi adanya banjir lahar ini, setidaknya ada 20 Early Warning System (EWS) yang telah terpasang. Dari jumlah tersebut, 19 di antaranya dalam kondisi baik, sedangkan 1 EWS yang lain perlu untuk dilakukan perbaikan lantaran sebelumnya sempat roboh.
Untuk posisi EWS tersebut di antaranya ada di sepanjang Kali Boyong, mulai dari Turgo atas, di sekitar pemukiman Turgo, Kemiri, serta Pulowatu. Sementara yang ada di Sungai Gendol, ada di Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, Srunen, Jambon Lor, Bronggang dan beberapa lainnya.
"Untuk saat ini EWS total ada 20, plus relawan yang melakukan pemantauan di lokasi. Untuk kondisi saat ini dalam kondisi baik, cuma ada 1 yang roboh di Krasak Kembang itu belum ada dana untuk perbaikan," terangnya.
3. Sungai yang ada di sisi Barat juga jadi perhatian
Selain sungai yang berhulu di Merapi, Sungai Krasak yang ada di Sleman Barat juga menjadi perhatian BPBD Sleman. Hanya saja, menurut Joko karena lereng cukup tinggi, ancaman kebanyakan mengarah ke Magelang dan Kulonprogo.
Selain itu, Sungai Bedok juga berpotensi banjir ketika terjadi cuaca ekstrem. Untuk saat ini, ada sejumlah relawan yang memang bersiaga jika nanti terjadi situasi yang mengancam.
"Di Bedok itu banjir kalau cuaca ekstrem lumayan besar. Di Sungai Bedok kita belum punya EWS, cuma di seputaran Kali Bedok relawan kita cukup banyak. Jadi kalau ada apa-apa langsung bisa melaporkan kondisi yang ada di sana," paparnya.
Baca Juga: Pemkab Sleman Berencana Ajukan Desa Wisata Grogol untuk Uji Coba