Ribuan Penerima Bansos Sleman Diusulkan Dihapus

Sleman, IDN Times - Dinas Sosial Kabupaten Sleman akan menghapus ribuan warga penerima bantuan sosial (bansos). Penghapusan dilakukan setelah dilakukan perbaikan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
1. 11.054 data dinyatakan tidak cocok

Kepala Dinas Sosial Sleman Eko Suhargono menjelaskan data yang ada di Kementrian Sosial (Kemensos), jumlah warga penerima bansos di Kabupaten Sleman sebanyak 197.509 orang.
Berdasarkan hasil verifikasi, terdapat 130.649 nama cocok dengan data yang dimiliki Disdukcapil. Sementara 11.054 tidak cocok, 261 nama meninggal dunia dan 106 data yang tidak mempunyai e-KTP.
"Sebanyak 49.330 warga yang masuk DTKS kami usulkan ke Kemensos untuk dihapus.Perbaikan data ini dilakukan secara periodik dalam setahun, karena data seperti ini sifatnya sangat dinamis. Sehingga kita selalu aktif memastikan kevalidan data tersebut," ungkapnya pada Jumat (3/9/2021).
2. Dinsos membuka layanan aduan

Saat proses verifikasi dan validasi (verval), Dinsos Sleman akan membuka layanan aduan agar masyarakat bisa memberikan laporan bila terjadi perubahan status sosial maupun melaporkan orang lain yang tidak berhak menerima bantuan.
Selain kanal aduan, proses verval juga dapat melalui musyawarah tingkat padukuhan dan kalurahan. Proses ini untuk memastikan terdapat tambahan atau pengurangan data.
"Melalui musyawarah itu validitas data akan diketahui, karena melibatkan RT, RW, tokoh masyarakat, pemuda dan organisasi lainnya di masing-masing lingkungan. Jadi data bisa bertambah atau berkurang," jelasnya.
3. Proses verval hampir rampung

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan proses verval DTKS hampir dirampungkan oleh dinas terkait. Kustini berharap bantuan sosial bisa tepat sasaran dan tidak terkendala masalah lain.
"Karena data kemiskinan itu sendiri dinamis, seperti perubahan data meninggal, pindah tempat tinggal dan perubahan status sosial. Untuk itu kita harus selalu kawal," paparnya.