Pertamina: Pertalite Tak Dihapus, Tapi Kaji Peningkatan Kualitas
Yogyakarta, IDN Times - Pertamina menegaskan tidak ada penghapusan Pertalite. Pertamina sendiri saat ini tengah mengkaji Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih ramah lingkungan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan adanya kabar meningkatkan kualitas BBM yang lebih ramah lingkungan ini muncul saat Rapat Dengar Pendapat (RDP). "Itu masih kajian internal, jadi sebetulnya belum diusulkan ke pemerintah. Jadi sebenarnya kemarin kan keluar isunya saat Dirut RDP," ujar Fadjar, Senin (11/9/2023).
1. Peningkatan kualitas BBM masih dalam kajian internal

Menurut Fadjar, masalah tersebut tidak perlu diperdebatkan lagi. Pasalnya saat ini masih menjadi usulan. Pada intinya, Fadjar menyebut bahwa semangat yang dibangun adalah bagaimana terus berinovasi menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena terkait dengan pengurangan emisi.
"Kan ini masih kajian internal, kita kan juga belum, apa istilahnya kan kalau untuk mengusulkan ke pemerintah harus lengkap ya, termasuk nanti alokasi subsidinya segala macam gimana. Sementara kita masih internal dulu, kita matangkan dulu konsepnya baru nanti mungkin kita usulkan ke pemerintah," kata Fadjar.
2. Tidak ada penghapusan Pertalite

Fadjar juga menegaskan tidak ada penghapusan Pertalite. Ia meluruskan kabar yang beredar bahwa yang dimaksud bukan penghapusan, namun meningkatkan kualitas yang lebih baik.
"Jadi yang tadinya Pertalite itu RON 90, kita kajikan supaya bisa tidak RON-nya dinaikkan jadi 92, karena secara sederhana kita paham ya. Kalau semakin tinggi RON itu artinya bahan bakarnya akan semakin baik, termasuk untuk kendaraan dan lingkungan itu," ungkapnya.
Dikatakannya juga untuk asumsi harga masih sama. Hal tersebut menurutnya akan menguntungkan masyarakat.
"Jadi tidak ada penghapusan Pertalite yang ada adalah kita mengkaji saat ini bagaimana RON itu kualitasnya naik. Untuk asumsi harga kita masih sama, berarti kan masyarakat diuntungkan ya. Dengan harga sama, misalnya Rp10 ribu per liter bisa dapat BBM yang lebih baik," jelas Fadjar.
3. Kajian masih panjang, target belum bisa dipastikan

Saat disinggung mengenai target, kapan BBM baru itu bisa dinikmati masyarakat, Fadjar belum bisa mengungkapkan. Hal itu karena kajian ini masih panjang.
"Belum (target), ini masih panjang. Ini masih dikaji secara internal segala opsi kemungkinannya. Tahun ini dikaji dulu secara komprehensif, ya mungkin nanti kita lihatlah kapan kita bisa ajukan ke pemerintah," jelas Fadjar.