Tersangka IYA saat memberikan keterangannya, Selasa (25/2). (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Survei itu kemungkinan menjadi satu-satunya yang disiapkan kelompok pembina. Pasalnya, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi yang dibeberkan Rudy, dalam forum pembahasan antar pembina sama sekali tidak didapati diskusi mengenai persiapan perlengkapan pengamanan.
"Inilah yang mereka tidak perhitungkan dalam masa perencanaan," kata Rudy.
Bahkan, pengusulan kegiatan susur sungai kepada para pembina dan penggalang itu sendiri baru diusulkan oleh IYA saat hari Kamis (20/2). "Bisa dibilang susur sungai untuk titik itu (TKP) baru muncul oleh IYA di hari Kamis. H-1 lewat WhatsApp grup. Bisa dibilang sangat minim sekali persiapan."
IYA sendiri pasca survey lapangan, mengaku telah memahami kontur sungai dan medan Sungai Sempor dengan titik yang akan dilalui para siswa. Namun, kesalahannya adalah keliru memperkirakan debit air sewaktu kejadian, karena beberapa hari ke belakang juga sempat hujan di daerah sana.
"Sudah memahami wilayahnya itu, namun dia tidak ada inisiatif untuk melakukan pengecekan ke lapangan debit airnya seperti apa lima hari terakhir seperti apa," ungkap Rudy.